DASAR EKONOMI MANAJERIAL
Ekonomi manajerial dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari teori ekonomi terutama teori ekonomi mikro, serta berbagai alat dalam analisis dalam ilmu pengambilan keputusan bisnis dan administrati yaitu tentang bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuan atau sasarannya dengan cara yang paling efisien. Masalah keputusan manajemen ini muncul karena di dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan, organisasi menghadapi kendala.
Sebagai terapan ilmu, ekonomi manajerial mempunyai kaitan yang erat dengan beberapa ilmu yang lain. Kaitan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Teori ekonomi dalam pengambilan keputusan akan memberikan landasan teori untuk melakukan peramalan serta penjelasan perilaku ekonomi dengan menggunakan model-model. Teori ekonomi mikro teruatama berkaitan dengan teori perusahaanIlmu pengambilan keputusan menyadiakan berbagai macam alat seperti matematika, statistik, ekonometrika yang sangat berguna untuk penyusunan model serta estimasi keputusan, tentu saja dalam upaya pencapaian tujuan dengan cara yang paling efisien.
2.1 Tinjauan Umum Manajerial
Manajer adalah seseorang yang mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan. Adapun fungsi manajer adalah ( 1 ) tanggung jawab langsung, termasuk mereka yang delegasi tugas dalam sebuah organisasi seperti sebuah perusahaan, keluarga, atau klub; ( 2 ) memberi masukan untuk digunakan dalam produksi barang dan jasa seperti output perusahaan, makanan untuk orang miskin, atau tempat penampungan gelandangan; atau ( 3 ) bertugas membuat keputusan, lain seperti produk harga atau kualitas
Ilmu Ekonomi adalah ilmu tentang pengambilan keputusan dalam menghadapi kelangkaan sumber daya
Menurut Mc Connel (1993), ekonomi manajerial adalah alat analisis yang sangat berguna bagi manajer dalam pengambilan keputusan bisnis. Sesuai dengan namanya, ekonomi manajerial merupakan hibrid dari ilmu ekonomi dan ilmu manajemen. Ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku manusia dalam memproduksi, mendistribusi dan mengkonsumsi barang dan jasa.Sedangkan sumber daya yang tersedia untuk mewujudkannya.
Sedangkan menurut Ket (2000) Ilmu manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya perusahaan yang terbatas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian ekonomi manajerial adalah aplikasi dari analisis ekonomi dalam membuat keputusan bisnis agar sumber daya perusahaan yang terbatas dialokasikan pada penggunaannya yang paling baik.
Ilmu Ekonomi Manajerial adalah studi tentang bagaimana pengolahan sumber daya yang langka dengan cara paling efisien sedemikian rupa sehingga tujuan manajerial dapat tercapai.
2.2 Ruang Lingkup Manajerial
Dengan Ilmu Lain Sebagai terapan ilmu, ekonomi manajerial mempunyai kaitan yang erat dengan beberapa ilmu yang lain yaitu:
a.Teori ekonomi
Dalam pengambilan keputusan akan memberikan landasan teori untuk melakukan peramalan serta penjelasan perilaku ekonomi dengan menggunakan model-model. Teori ekonomi mikro teruatama berkaitan dengan teori perusahaan.
b. Ilmu pengambilan keputusan
Ilmu keputusan terdiri dari perangkat matematika ekonomi dan ekonometri (statistika) untuk membentuk dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan untuk menentukan prilaku optimum perusahaan yaitu mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien. Matematika ekonomi digunakan untuk memformulakan (menggambarkan dalam bentuk persamaan) model ekonomi yang dipostulatkan dalam teori ekonomi. Dan Ekonometri kemudian menerapkan peralatan ststistik (terutama analisis regresi)pada data sunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan digunakan untuk peramalan (forecasting).
Sebagai contoh, teori ekonomi mempostulatkan bahwa kuantitas yang diminta (Q) untuk suatu komositas adalah fungsi yang tergantung pada harga komoditas tersebut (P), pendapatan konsumen (Y), dan harga komoditas lain yang berhubungan yaitu; komoditas komplementer (Pc), dan substitusi (Ps). Bila diasumsikan bahwa selera tidak berubah maka kita dapat mempostulatkan model formal matematika sebagai berikut Q = f(P, Y, Pc, Ps) Dengan formula diatas kita dapat mengestimasi hubungan empirisnya (ekonometri) yang memungkinkan perusahaan untuk menentukan seberapa besar perubahan Q degan adanya perubahan dalam P, Y, Pc, dan Ps untuk meramalkan permintaan di masa yang akan datang untuk komoditas tersebut agar manajemen dapat mencapai maksud dan tujuan perusahaan (maksimasi laba) dengan cara yang paling efisien.
- Berbagai area fungsional dari ilmu adimistratif dan Bisnis
Area fungsional administrasi bisnis meliputi; akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen sumber daya manusia, dan produksi. Jadi ekonomi manajerial merupakan pelajaran yang ruang lingkupnya luas yang menggabungkan teori ekonomi, ilmu pengambilan keputusan, dan area fungsional ilmu administrasi bisnis dan membahas bagaimana ketiga hal tersebut berinteraksi satu sama lain pada saat perusahaan berusaha mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien.2.3. Teori Perusahaan
- Sasaran dan Nilai Perusahaan.
Pada dasarnya sasaran yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan adalah memaksimumkan laba sekarang atau dalam jangka pendek.Namun demikian ada kalanya perusahaan rela mengorbankan atau melepaskan laba jangka pendeknya untuk meningkatkan laba dalam jangka panjang. Jika laba perusahaan sama dengan nilai perusahaan maka secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan adalah nilai sekarang atau aliran kas suatu perusahaan yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang. Nilai sekarang dari seluruh laba yang diharapkan pada masa yang akan datang:
PV : Present Value of all expected future laba (nilai sekarang dari seluruh laba yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang.
pn : Expected Laba at year n (laba yang diharapkian pada tahun ke – n. dan t sama dengan 1,2, 3,…sampai ke n Nilai perusahaan TR = P.Q,
- Kendala Perusahaan dan keterbatasan Teori
Dalam usahanya tesebut perusahaan menghadapi kendala. Kendala tersebut muncul karena terbatasnya ketersediaan input yang esensial, seperti perusahaan tidak dapat memperoleh seluruh bahan mentah khusus sebanyak yang dibutuhkan. Adanya kendala mempersempit gerak perusahaan dalam upayanya mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan laba atau nilai perusahaan.
Masalah ini selanjutnya disebut sebagai kendala optimasi.
2.4. Laba
- Fungsi Laba.
Laba suatu perusahaan memberikan signal penting bagi perusahaan mengenai realokasi sumberdaya dalam masyarakat, dimana hal tersebut mencerminkan perubahan kemampuan konsumen dan permintaan, dalam suatu waktu.
- Laba Bisnis dan Laba Ekonomi
Business profit; penerimaan dikurangi dengan biaya eksplisit. Biaya eksplisit yaitu biaya yang benar benar dikeluarkan untuk membeli atau meggaji input yang digunakan dalam proses produksi. Laba ekonomi berarti penerimaan dikurangi dengan baik biaya eksplisit maupun biaya implisit. Biaya implisit adalah nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh perusaahaan dalam prosees produksi.
- Gaji yang dapat diperoleh oleh pengusaha/pemilik yang dapat diperoleh dari orang / pihak lain yang setara.
- Pendapatan/return yang dapat diperoleh dari investasi modalnya, menyewakan tanahnya atau pendapatan dari input yang lain. Laba ekonomi ini penting agar keputusan investasinya benar.
- Teori tentang Laba.
- Risk-Bearing Theory of Profit
Laba ekonomi dibutuhkan oleh perusahaan untuk masuk dan bertahan dibeberapa bidang yang memiliki risiko di atas rata-rata.
- Frictional Theory of Profit
Laba timbul sebagai akibat dari gesekan atau gangguan dari keseimbangan jangka panjang.
- Monopoly Theory of Profit
Beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan mengenakan harga yang tinggi dibandingkan dengan harga pada pasar persaingan.
- Innovatioan Theory of Profit.
Laba ekonomi adalah imbalan karena pengenalan dari inovasi yang berhasil.
- Managerial Efficieny Theory of Profit.
Bila rata-rata perusahaan cenderung hanya memperoleh hasil normal dari investasi jangka panjang, perusahaan yang lebih efisien dari rata rata perusahaan tersebut akan memperoleh laba ekonomi.
Adapun Proses yang terkait dengan semua pengambilan keputusan manajerial yaitu:
- Menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi
- Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut.
- Mengidentifikasi berbagai solusi-solusi
- Memilih solusi terbaik dari berbagai solusi yang tersedia.
- Megimplementasikan keputusan tersebut.
3.1.1 AMCOT KEHILANGAN USD 3.5 juta : Manager di pecat
Pada hari selasa perusahaan software amcott di akhir tahun telah membukukan kerugian operasional sebesar USD 3,5 juta. Kabarnya, USD 1,7 juta dari kerugian yang berasal dari divisi bahasa asing. Dengan suku bunga jangka pendek sebesar 7% amcott memutuskan untuk menggunakan USD 20 juta atas pendapatan yang di dapat untuk membeli saham dalam jangka tiga tahun pada Magicword, sebuah paket software yang mengubah generik software pengolah data processor yang menyimpan teks berbahasa Perancis ke dalam bahasa Inggris. Penjualan pada tahun-pertama dari software trsebut (Magicword) adalah sebesar USD 7 juta, akan tetapi setelah penjualan dihentikan / tertunda atas pelanggaran hak cipta yang dituntut atau yang diajukan oleh pihak asing. Amcott mengalami kerugian dan harus membayar denda sebesar USD 1,7 juta. Orang dalam mengatakan pelanggaran atas hak cipta berkaitan dengan komponen yang sangat kecil dari perusahaan Magicword.
Ralp adalah seorang manajer Amcott yang telah dipecat atas kejadian diatas sebagaimana dikutip, “aku hanyalah sebagai kambing hitam untuk pengacara di Amcott yang tidak mengerjakan tugas sebelum membeli hak cipta untuk Magicword”. Saya memperkirakan penjualan tahunan USD 7 juta per tahun selama tiga tahun. Menurut saya perkiraan penjualan akan mencapai target tersebut. Apakah anda tahu mengapa Ralp dipecat ?
3.1.2 Perusahaan Manufactur
Sebagai seorang marketing manajer di salah satu perusahaan pembuat mobil terbesar didunia, Anda bertanggung jawab kampanye iklan untuk kendaraan sport terbaru yang hemat energi.Tim dukungan Anda telah menyiapkan jadwal sebagai berikut, yang meliputi profitabilitas (akhir), perkiraan jumlah kendaraan dijual, dan rata-rata perkiraan harga jual untuk alternatif tingkat iklan. Proyek departemen akuntansi yang menggunakan alternatif terbaik untuk dana yang digunakan dalam kampanye iklan adalah investasi kembali 10%. Sehubungan dengan biaya iklan (yang account untuk keuntungan diproyeksikan lebih rendah dalam tahun 1 dan 2 tinggi dan moderat iklan intensitas), pemimpin tim merekomendasikan intensitas rendah iklan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Apakah Anda setuju?Jelaskan.
3.2 Pembahasan
3.2.1 AMCOT KEHILANGAN USD 3.5 juta : Manager di pecat
Dalam Keputusan Perusahaan memiliki perilaku sesuai dengan prinsip etika dan pasar adalah suatu bentuk kompetisi. Perdagangan bergantung pada honoring contractdan kerjasama satu sama lain. Oleh karena itu, setiap Pimpinan Perusahaan harus bertindak sesuai dengan pedoman etika dalam berbisnis. Bisnis adalah self-interest.Self-interest mempunyai konsekuensi dalam meningkatkan Pendapatan Perusahaan setiap.Bisnis bukan suatu bentuk ketamakan.
Etika, Bisnis dan Hukum
Etika, bisnis dan hukum saling berhubungan tetapi ada bagian-bagian yang saling tumpang tindih misalnya masalah aturan dan peraturan yang harus dipatuhi oleh perusahaan dimana hukum dibuat oleh pemerintah, badan-badan regulator, asosiasi profesional dan lainya. Ada juga tumpang tindih antara hukum dengan etika terkait dengan larangan membunuh, dan juga terdapat area lain yang saling bersinggungan antara aktivitas bisnis dengan norma-norma etika. Intinya adalah etika seharusnya menjadi panduan tingkah laku diatas hukum. Hukum biasanya adalah standar minimum tentang tingkah laku yang bisa diterima, akan tetapi terkadang seringkali terjadi konflik hukum diberbagai negara yang berlarut-larut, atau mungkin tidak berlaku disuatu tempat. Sehingga dalam kasus seperti itu, etika ditempatkan diatas hukum standar minimal.
Teori-teori Utama tentang Etika yang dapat membantu memecahkan masalah dilema etika
- Teleology: Utilarism dan Consequentialism – Analisis Dampak
Mengevaluasi keputusan sebagai hal baik atau buruk, diterima dan tidak bisa diterima terkait dengan konsekuensi suatu keputusan
- Etika Deotologi – Motivasi yang mendasari tingkah laku
Mengevaluasi keetisan perilaku berdasarkan motibvasi pembuat keputusan dan berdasarkan tindakan deontologi yang dapat dianggap benar secara etis meskipun keputusan tersebut berdampak buruk terhadap si pembuat keputusan maupun masyarakat pada umumnya
- Keadilan dan Kelayakan – Penilaian Keseimbangan
Kebutuhan akan keadilan timbul karena dua hal yaitu ketika Perusahaan software pengambil kebutusan terhadp Ralp untuk dipecat dari analisi yuridis keputusan perusahaan sudah pengambil keputusan tepat karena untuk mempertahankan kestabilitas Software dalam berbisnis menujukan keperusahaan asing yang menjual aplikasi tersebut karna Ralp tidak konsistem dalam pengambilan keputusan walaupun Perusahaan Utung tetapi Nama dari perusahaan Software bisa menjatuhkan bisnis yang telah berlangsung.
Pendapat Hukum Dan Teknologi
E-Government sifatnya interdisipliner karena melibatkan isu-isu yang berkaitan dengan domain hukum tradisional maupun modern, sosial, politik, ekonomi dan dilema budaya. Sebuah hukum adat membuat pendekatan untuk mengembangkan e-government hukum kerangka kerja yang sedang dihadapkan pada tantangan dan pendekatan-campuran dengan penekanan pada dialog dan koperasi hubungan di tingkat pemerintahan (misalnya pemerintah pusat dan daerah). Pengalaman OECD menunjukkan bahwa tidak ada pendekatan yang ”tepat”. Negara-negara telah mengadopsi pendekatan yang berbeda:
- Memperkenalkan hukum baru vs memodifikasi yang sudah ada.
- Pendekatan whole-of-government untuk pengembangan legislatif kohesif kerangka kerja (misalnya, ’E-Government Act’ seperti di Denmark dan Norwegia) vs pengesahan undang-undang yang mendukung tujuan e-government pada dasar yang dibutuhkan (misalnya, di Belanda, Hungaria dan Portugal).
- Teknologi saat ini berkembang lebih cepat dari pada hukum. Perubahan materi pelajaran akan membuat hukum cepat usang.
- Pentingnya keberlanjutan hukum pada sasaran teknologi.
- Formulasi spesifik teknologi yang mengacu pada sarana komunikasi tidak diinginkan mengingat perubahan teknologi yang cepat.
- Ide memiliki peraturan teknologi TIK yang murni didukung dari berbagai perspektif yaitu:
- Perspektif tujuan peraturan : Dampak TIK harus diatur, dan bukan teknologi itu sendiri.
- Perspektif pengembangan teknologi: Peraturan tidak harus memiliki pengaruh negatif pada pengembangan teknologi dan tidak boleh terlalu membedakan antar teknologi.
- Perspektif murni legalistik: Legislasi harus abstrak dari teknologi beton sejauh mereka cukup berkelanjutan dan pada saat yang sama menghormati persyaratan pada kejelasan dan ketepatan hukum.
Sehingga Bisa ditarik kesimpulan ,untuk Perusahaan software terhadap Manager Ralp sudah tepat untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukan terhadap perusahaan asing tersebut
3.2.1 Perusahaan Manufactur
Setiap akhir periode akuntansi, perusahaan diwajibkan membuat laporan keuangan.Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan, minimal terdiri dari laporan perubahan modal, laporan laba rugi, dan laporan neraca.Akhir-akhir ini perusahaan juga diminta untuk membuat laporan arus kas karena laporan arus kas memberikan tambahan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
Para investor dan kreditor tidak dapat mengavaluasi sebuah perusahan dengan hanya menguji data untuk satu tahun.inilah alasan mengapa sebagian besar laporan keuangan setidaknya melaporkan 2 periode atau 3 periode,seperti laporan laba rugi pada kenyataannya,sebagian besar analisis keuangan melakukan penelitian untuk mengambarkan kemajuan perusahaan dari waktu kewaktu.
Inilah yang terjadi pada sebuah perusahaan terbesar di dunia yang begerak di bidang pembuatan mobil mengalami kendala peningkatan profit, dalam 2 tahun terakhir ini,di akibatkan oleh tingginya biaya iklan yang di keluarkan oleh manajer marketing, sehingga profit yang didapatkan perusahaan teresubut dalam 2 tahun terakhir ini mengalami penurunan frofit.
Sebagai manajer keuangan mengkoordinasikan kepada manajer marketing agar iklan yang biasa di tayangkan dimedia elektronik 10 kali dalam sehari dapat di tayangkan 5 kali,begitupun dengan iklan yang di media massa dan pemasangan iklan melalui baliho kalo bisa jaraknya jangan terlalu dekat.semua itu untuk menekan biaya iklan selama ini terlalu tinggi di keluarkan oleh perusahaan.agar pada tahun ketiga perusahan bisa mendapatakan frofit yang maksimun.
Berikut grafik dalam Ilustrasi menunjukan sejumlah data penting atau mengambarkan kecenderungan penjualan bersih serta riset dalam pengembangannya selama 3 tahun terakhir. Penjualan serta riset dan pengembangan adalah faktor penting untuk meningkatkan laba atau profit setiap tahunnya.
Gambar 3.1. Ilustarsi data keuangan PT. Kelompok III Kutim, dalam bentuk grafik
Penjualan bersih (dalam jutaan)
Riset dalam pengembangan
Dalam bidang penjualan maupun bidang riset dan pengembangan hampir tidak tumbuh dalam 2 tahun terakhir ini.hal ini bukanlah tanda yang baik untuk masa depan perusahaan.sebagai seorang manajer bagaiman kita bisa menentukan apa yang sebenarnya terjadi pada kinerja tersebut sehingga biaya iklan terlalu tinggi selama 2 tahun tarakhir ini. Disini para manajer marketing dan para tim membutuhkan langka untuk membandikan kinerja,kemudian kita akan memiliki ide yang lebih baik tentang bagaimana menilai situasi di masa sekarang dan masa akan datang.
Mari kita gunakan sebuah analisis yang memberikan perbandingan dari tahun ke tahun atau selama 3 tahun ini ( 2011 s/d 2013 ).Banyak keputusan yang di tempu apakah dalam penjualan laba dan beban meningkat.atau menurun.mari kita ilustrasi ini:
Kenaikan | ||||
2013 | 2011/2012 | Jumlah | Prosentase | |
Penjualan bersih | $ 18,119 | $ 17,987 | $ 132 | 0,7% |
Penjualan meningkat hanya sebesar 7/10 dari 1% (0,007 ) selama tahun 2013, yang di hitung sebagai berikut:
Menghitung nilai Dolar dari perubahan penjualan dari tahun 2011 ke 2013
2013 | 2011/2012 | Kenaikan |
$18,119 | – $ 17,987 | = $ 132 |
Membagi nilai dolar perubahan dengan nilai periode dasar.Hal ini menghitung prosentase perubahan untuk periode tersebut.
Prosentase perubahan = | Nilai Dolar Perubahan | |
Nilai tahun Dasar | ||
= | $ 132 | =0,0007’=0,7% |
$ 17.987 |
Analisis terperinci seperti yang di gambarkan dalam ilustrasi laporan keuangan yang mengungkapkan bahwa penjualan bersih meningkat sebesar 0,7% selama tahun 2013 sehingga bisa memperoleh laba 57,3%.
Laporan laba rugi PT.Group III Kutim | ||||||||
Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011,2012 dan 2013 | ||||||||
Kenaikan | ||||||||
Nilai dolar dalam jutaan | 2013 | 2011/2012 | Jumlah | Prosentase | ||||
Penjualan bersih | $ 18.119 | $ 17.987 | $ 132 | 0,7% | ||||
Harga Pokok Penjualan | 6,388 | 5,453 | 935 | 17,1 | ||||
Laba Kotor | 11,731 | 12,534 | (803) | (6,4) | ||||
Beban Operasi: | ||||||||
Pemasaran,penjualan dan administarsi | 3,923 | 3,894 | 29 | 0,7 | ||||
Iklan dan promosi Produk | 1.290 | 1,299 | (9) | (0,1) | ||||
Riset dan pengembangan | 2,218 | 2,183 | 35 | 1,6 | ||||
Beban Lainnya,bersih | 1,794 | 251 | 1,543 | 614,7 | ||||
Laba sebelum pajak | 2,501 | 4,907 | (2.406) | (49,0) | ||||
Pajak penghasilan | 435 | 73 | 362 | 495,9 | ||||
Laba bersih | $ 2.066 | 4.834 | (2.768) | (57,3) | ||||
Pada tahun 2013 PT. Kelompok III Kutim Mendapatkan Laba atau Frofit Senilai 57,3% | ||||||||
Dengan menekan biaya iklan 9 juta dolar atau ‘0,1% |
- Kesimpulan
Ekonomi Manajerial merupakan penerapan teori ekonomi (terutama Teori ekonomi mikro) dan ilmu pengambilan keputusan untuk dunia bisnis.Titik berat pembahasannya adalah teori perusahaan dimana diasumsikan tujuan perusahaan dalam jangka pendek adalah memaksimumkan laba.Namun demikian orientasi pencapaian laba maksimum tersebut bergeser karena perusahaan menghadapi ketidakpastian dalam.Jangka panjang.Dalam jangka panjang tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.Memaksimumkan laba jangka pendek berbeda dengan memaksimumkan nilai perusahaan dalam jangka panjang.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Ekonomi adalah kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan (needs) dan keinginan atau wants (untuk peningkatan kualitas hidup) manusia. Kata ekonomi sudah menjadi pembicaraan dan masalah kehidupan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap hari koran dan media lainnya memberitakan berbagai berbagai hal mengenai ekonomi. Hal ini menggambarkan bahwa kualitas kehidupan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kegiatan atau fenomena ekonomi yang terjadi di masyarakat tersebut.
Permintaan (demand) dan penawaran (supply) merupakan informasi dasar yang perlu diketahui oleh para pelaku atau aktor ekonomi guna menyusun strategi atau kiat untuk mencapai tujuannya. Permintaan adalah informasi penting yang menggambarkan peluang pasar bagi produsen, sementara bagi konsumen merupakan informasi dasar mengenai kecenderungan perubahan harga barang dan jasa. Selanjutnya permintaan ini juga merupakan informasi penting bagi pemerintah untuk menyusun perencanaan ekonomi nasional guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsi masyarakat.
Penawaran (supply) adalah informasi dasar yang perlu diketahui oleh para pelaku atau aktor ekonomi guna menyusun strategi atau kiat mencapai tujuannya. Informasi mengenai penawaran (supply) menggambarkan peluang bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsinya, sementara bagi produsen merupakan informasi dasar mengenai tingkat persaingan bisnis. Selanjutnya penawaran ini juga merupakan informasi penting bagi pemerintah untuk menyusun perencanaan ekonomi makro guna memajukan perekonomian nasionalnya.
- Pengertian Permintaan (Demand)
Permintaan adalah jumlah (dan kualitas) barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen pada kondisi tertentu. Permintaan ini biasanya dilambangkan dengan Qd. Permintaan akan barang dan jasa diartikan jumlah barang dan jasa yang ingin didapatkan (secara ekonomis akan dibeli) oleh konsumen.
Pengertian dan Jenis Barang atau Jasa
Berbagai kebutuhan dan keinginan konsumen biasanya ditunjukkan dalam bentuk barang (komoditas yang terlihat secara fisik), maupun jasa (komoditas yang tidak terlihat secara fisik). Dari sisi permintaan atau kebutuhan konsumen, barang dan jasa dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut.
- Barang dan jasa normal (normal goods) adalah barang dan jasa yang permintaannya berhubungan lurus dengan pendapatan (income) konsumen. Bila pendapatan konsumen meningkat, maka permintaan akan barang dan jasa yang bersangkutan juga meningkat dan sebaliknya.
- Barang dan jasa inferior (inferior goods) adalah barang dan jasa yang permintaannya berhubungan terbalik dengan pendapatan (income) konsumen. Bila pendapatan konsumen meningkat, maka permintaan akan barang dan jasayang bersangkutan menurun, dan sebaliknya. Contoh: Makan di restoran besar dengan makan di warung Tegal. Bila pendapatan konsumen meningkat, maka kecenderungan makan di restoran besar (permintaan makan di restoran besar, akan meningkat). Sebaliknya kecenderungan makan di warung Tegal (permintaan makan di warung Tegal) akan menurun. Dengan demikian, maka dapat dikatakan makan di warung Tegal inferior terhadap makan di restoran besar.
- Barang dan jasa utama adalah barang dan jasa yang diminta oleh konsumen. Barang dan jasa utama, dapat berupa barang normal, maupun barang inferior.
- Barang dan jasa pengganti (substitution goods) adalah barang dan jasa yang berfungsi sebagai barang pengganti (substitusi) barang utama. Atau lebih ringkasnya barang pengganti atau substitusi ini merupakan alternatif konsumsi bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsinya. Misalnya, barang utama gula putih, maka barang substitusinya dapat berupa gula merah. Untuk barang utama kopi, barang substitusinya dapat berupa teh, atau jenis minuman lainnya. Jasa utama transportasi darat, jasa substitusinya dapat berupa transportasi laut, atau transportasi udara. Permintaan barang dan jasa pengganti ini berhubungan terbalik dengan permintaan barang utamanya. Bila permintaan barang dan jasa utama meningkat, maka permintaan akan barang dan jasa penggantinya akan menurun, dan sebaliknya.
- Barang dan jasa peengkap (complement goods) adalah barang dan jasa yang berfungsi sebagai pelengkap barang utama. Tanpa ada barang pelengkap ini, barang utama tidak atau kurang berfungsi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Misalnya, untuk barang utama mobil, maka barang pelengkapnya dapat berupa bahan bakar, atau ban mobil. Untuk jasa utamanya dokter, maka barang pelengkapnya, dapat berupa obat-obatan ataupun alat-alat kedokteran. Permintaan barang pelengkap ini berhubungan lurus dengan permintaan barang utamanya. Bila permintaan barang dan jasa utama meningkat, maka permintaan akan barang dan jasa pelengkapnya juga naik, dan sebaliknya.
- Barang dan jasa publik (public goods) adalah barang dan jasa yang untuk mengkonsumsinya yang bersifat non rivalry (dapat dikonsumsi secara bersamaan, pada waktu yang sama, tan pa saling meniadakan) dan non exclusive (semua orang dapat memanfaatkannya, tanpa harus membayar), seperti jalan raya, jembatan, terminal, pelabuhan, taman kota, dan sarana publik lainnya. Penyediaan barang dan jasa publik ini merupakan beban negara, yang diselenggarakan oleh pemerintahan. Permintaan akan barang dan jasa publik ini berhubungan lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.
- Barang dan jasa privat (private goods) adalah barang dan jasa yang bersifat exclusive (tidak semua orang dapat mengkonsumsinya karena harus membayar sesuai dengan harga yang berlaku). Dengan demikian, maka yang dapat mengkonsumsi barang privat ini adalah orang-orang yang mempunyai cukup pendapatan atau income saja. Permintaan akan barang privat ini, sangat dipengaruhi oleh hukum ekonomi,khususnya pendapatan, harga, dan jenis-jenis barang dan jasa di atas, kecuali untuk barang dan jasa publik.
Kurva Permintaan Dasar
- Menunjukkan sejumlah barang yang akan dibeli pada harga alternatif, dengan menganggap faktor lain konstan.
- Hukum Permintaan (Law of Demand)
- Kurva Permintaan mengarah ke bawah
- Hukum permintaan adalah makin rendah harga suatu barang makin banyak permintaan atas barang tersebut dan sebaliknya makin tinggi dan harga suatu barang makin sedikit permintaan atas barang tersebut.
Faktor Penentu Permintaan
- Pendapatan
- Barang Normal
- Barang Inferior
- Harga barang yang saling berhubungan
- Harga substitudi
- Harga pelengkap
- Periklanan dan selera konsumen
- Populasi
- Harapan Konsumen
Fungsi Permintaan
Invers dari Fungsi Permintaan
Perubahan dalam Permintaan Kuantitas
Perubahan dalam Permintaan
Surplus Konsumen
- Nilai konsumen didapat dari sebuah barang tetapi tidak harus membayar
- Surplus konsumen (consumer’s surplus) didefinisikan sebagai keuntungan yang diterima oleh konsumen karena mempunyai kesempatan untuk membeli suatu barang pada harga marjinalnya bukan pada harga rata-ratanya. Misalnya kurva permintaan Marshallian berbentuk garis linier dengan slope menurun seperti pada gambar 1 berikut ini. Kurva ini mempunyai persamaan fungsi.
X(p) = 7 – atau p(X) = 35 – 5X untuk X > 0
Pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa :
- Jika harga barang adalah sebesar Rp. 30,-, maka konsumen akan membeli sebanyak 1 unit barang X.
- Jika harga barang adalah Rp. 25,-, maka konsumen membeli sebanyak 2 unit barang X dan seterusnya.
- Misal dibeli konsumen 4 unit barang X, dengan harga perunit Rp. 15,-, maka total yang hraus dibayar konsumen adalah sebesar : 4 x Rp. 15,- = Rp . 60,-. Nilai ini dikatakan bahwa konsumen membeli dengan nilai marjinalnya, dan dalam gambar 1 di tunjukkan oleh bagian ke 2.
- Jika 4 unit tidak dibeli sekaligus, tetapi dibeli dengan :
- 1 unit pertama sebesar 30,-
- 1 unit kedua sebesar 25,-
- 1 unit ketiga sebesar 20,-
- 1 unit keempat terbesar 15,- , maka total yang harus dibayar adalah Rp. 90,- . Nilai ini dikatakan bahwa konsumen membayar dengan nilai rata-ratanya.
- Nilai ini sama jika dihitung dengan nilai rata-ratanya. Nilai rata-rata perunit dibayar adalah : = Rp. 22.50,-
- Untuk 4 unit dibeli, konsumen harus membayar : 4 x Rp. 22.50,- = 90,-
- Nilai ini digambar dapat ditunjukkan pada bagian 1 dan 2.
- Selisih sebesar Rp. 90,- – 60,- = Rp. 30,- merupakan surplus konsumen (consumer’s surplus) dan digambar 1 ditunjukkan pada bagian 1.
- Misal sekarang harga barang naik menjadi Rp. 20,- perunit, maka konsumen akan membeli sebanyak 3 unit dengan total Rp. 60,-
- Jika 2 unit dibeli dengan 1 unit sebesar Rp. 30,-
- Unit kedua sebesar Rp. 25,- dan
- Unit ketiga sebesar Rp. 20,- maka total yang harus dibayar oleh konsumen adalah sebesar :
- 30,- + Rp. 25,- + Rp. 20,- = Rp. 75,-
- Selisih sebesar Rp. 75,- – 60,- = Rp. 15,- merupakan surplus konsumen
- Perubahan harga dari Rp. 15,- perunit menjadi Rp. 20,- menyebabkan surplus konsumen sebesar Rp. 30,- – 15,- = Rp. 15,-
- Pengertian Penawaran (Supply)
Setelah membahas permintaan atau jumlah barang yang mau dan mampu dibeli oleh bisnisnya. Maka berikutnya perlu dibahas bagaimana perilaku produsen dalam melaksanakan bisnisnya, khususnya dalam hal penyediaan (supply) barang dan jasa yang menjadi usaha utamanya.
Penawaran adalah jumlah (dan kualitas) barang dan jasa yang mau dijual oleh produsen, pada kondisi tertentu. Penawaran ini biasanya dilambangkan dengan Qs. Dengan demikian, penawaran (supply) akan barang dan jasa dapat diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang ingin dijual (secara bisnis menguntungkan) oleh produsen.
Penawaran Pasar (Market Supply)
Penawaran pasar adalah jumlah barang yang tersedia dan mau dijual oleh para produsen di pasar pada kondisi tertentu. Atau dapat juga digambarkan sebagai hubungan antara daftar harga jual barang dan jasa dengan kemauan dan kesediaan para produsen untuk menjual barang dan jasa yang bersangkutan.
Penawaran ini dapat digambarkan dalam bentuk :
- Kurva atau gravik : Menunjukkan perkembangan (arah) penawaran barang dan jasa menurut harga dan satuan waktu.
- Tabel atau daftar : Menunjukkan besarnya volume (kuantitas) penawaran barang dan jasa, menurut kelompok atau kriteria tertentu.
- Fungsi : Menunjukkan hubungan antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan produsen (untuk dijual), dengan faktor terkait, seperti harga (price), dari barang dan jasa yang bersangkutan, maupn biaya (cost) untuk memproduksi barang dan jasa tersebut.
Fungsi Penawaran dan Faktor yang Mempengaruhi
Seperti disinggung pada Bab 1 di muka , bahwa untuk memudahkan analisis fenomena ekonomi, digunakan pendekatan fungsi yang merupakan penyedarhanaan dari model. Berkaitan dengan hal tersebut maka untuk menganalisis penawaran juga digunakan fungsi penawaran. Fungsi penawaran adalah gambaran hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan (untuk dijual) dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Bila diamati dengan teliti, ternyata jumlah barang yang ditawarkan (untuk dijual) oleh produsen (Qs) atau keputusan produsen untuk menjual sejumlah barang dan jasa, dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain :
- Harga jual atau price (P) barang dan jasa
Produsen tidak mungkin mau menjual barang dan jasa bila harga jual (price)nya tidak memadai, atau tidak menghasilkan laba. Dengan demikian, maka perubahan harga jual (price,P) barang dan jasa akan mengubha jumlah penawaran barang dan jasa yang bersangkutan oleh produsen. Oleh karena itu, maka semakin tinggi harga, produsen cenderung menjual lebih banyak, karena labanya makin besar, dan sebaliknya.
- Biaya atau cost dari barang yang ditawarkan (untuk dijual)
Biaya produksi dan pengadaan barang dan jasa yang akan ditawarkan oleh produsen akan mempengaruhi besar kecilnya laba yang didapat oleh produsen. Semakin tinggi biaya, semakin kecil laba yang didapat, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, bila biaya meningkat, produsen cenderung mengurangi penawarannya, karena labanya berkurang, begitu juga sebaliknya.
- Bahan baku dan teknologi produksi (RM dan Tek) untuk memproduksi barang dan jasa
Semakin mudah akses kepada bahan baku dan teknlogi produksi, produsen cenderung menyediakan barang dan jasa lebih banyak, dan sebaliknya.
- Faktor lainnya
Faktor lainnya yang mempengaruhi penawaran (supply) barang dan jasa oleh produsen, antara lain: tingkat persaingan, tersedia tidaknya barang substitusi, kecenderungan harga barang pelengkap dan sebagainya.
Oleh karena itiu, maka fungsi penawaran akan barang dan jasa dapat dirumuskan berikut : Qs = f (P, Cost, RM, Tek, O, dst)
Hukum Penawaran
Istilah hukum penawaran yang dimaksudkan adalah hubungan sebab akibat (kausalitas), antara penawaran barang dan jasa dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Misalnya hubungan antara jumlah penawaran barang dan jasa dengan harga barang dan jasa tersebut, atau hubungan antara jumlah antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dengan tingkat pendapatan (income) konsumen, dan seterusnya.
Bila Faktor yang Paling Berpengaruh adalah Harga (Price)
Qs = f (P, Cost, RM, Tek, dst), à Qs = f (P)
Penawan barang dan jasa ditentukan oleh harga (price), Ceteris Paribus faktor lain dianggap tetap P à Qs à bila harga (P) berubah, maka penawaran (Qs) juga berubah, dengan arah perubahan yang sama.
Bila Faktor yang Paling Berpengaruh adalah Biaya (Cost)
Qs = f (P, Cost, RM, Tek, dst), à Qs = f (Cost)
Penawaran akan barang dan jasa ditentukan oleh biaya (cost), Ceteris Paribus faktor lain dianggap tetap.
Cost à Qs à bila biaya (cost) berubah, maka penawaran (Qs) juga berubah, dengan arah perubahan yang berlawanan.
Fungsi penawaran ini dapat berbentuk linier (variabel independent-nya berpangkat satu), maupun nonlinier (variabel independent-nya berpangkat lebih dari satu).
Kurva Penawaran
Kurva adalah gambaran atau lukisan dari fungsi. Oleh karena itu, maka kurva penawaran (supply curved) adalah gambaran atau lukisan dari fungsi penawaran.
Bentuk Kurva Penawaran
Seperti halnya kurva permintaan yang dapat berbentuk linier ataupun non linier, maka kurva penawaran ini juga dapat berbentuk garis lurus (linier), maupun bukan garis lurus, seperti parabola, hiperbola, dan sebagainya, seperti gambar berikut.
- Pengertian Keseimbangan Pasar
Keseimbangan Pasar/Keseimbangan Permintaan dan Penawaran/market equilibrium adalah adanya kesepakatan antara konsumen yang akan membeli dengan produsen yang akan menjual barang dan jasa yang sama. Dengan demikian maka kedua pihak yang akan bertransaksi tersebut (konsumen dan produsen) menyepakati harga (price) persatuan (unit) dan jumlah (quality) satuan atau unit barang dan jasa yang ditransaksikan tersebut.
Syarat keseimbangan
Sebagaimana disinggung di atas, bahwa keseimbangan pasar terjadi bila ada kesepakatan (baik tulus ataupun terpaksa) antara konsumen yang membutuhkan dengan produsen yang menjual barang dan jasa. Oleh karena itu maka syarat keseimbangan pasar dapat didekati dengan matematika, yaitu jumlah (Q) maupun harga (P) barang dan jasa yang ingin dibeli oleh konsumen adalah sama. Atau keseimbangan tersebut akan terjadi bila kepentingan masing-masing pihak bertemu pada kesepakatan tersebut. Dengan demikian keseimbangan pasar dapat dirumuskan dalam bentuk kesamaan fungsi penawaran (Qs) dengan fungsi permintaan (Qd) atau bila Qd=Qs.
- Pembatasan Harga
Harga Tertinggi (Price Ceiling) adalah harga sah maksimum yang dapat dibebankan.
Contoh :
- Harga bensin tahun 1970an
- Perumahan di kota New York
- Mengajukan pembatasan pada biaya ATM
Harga Terendah (Price Floor)
Harga minimum yang dapat dibebankan
Contoh :
- Upah minimum
- Harga penunjang pertanian
- Perbandingan Statis
Bagaimanakah harga keseimbangan dan perubahan kuantitas ketika sebuah faktor penentu dari penawaran dan / atau permintaan berubah ?
Analisis perbandingan statis menunjukkan bagaimana keseimbangan harga dan kuantitas akan berubah ketika sebuah faktor penentu atau permintaan mengalami perubahan.
Kesimpulan
Analisis Permintaan dan penawaran untuk :
- Memperjelas gambaran besar (dampak umum dari peristiwa saat ini pada keseimbangan harga dan kuantitas).
- Mengorganisasi rencana tindakan (dibutuhkan perubahan dalam produksi, persediaan, bahan dasar, sumber daya manusia, rencana pemasaran, dll)
- Pengembangan bisnis.
Hubungan permintaan dan penawaran berinteraksi untuk menentukan struktur pasar yang diamati dalam berbagai industri.
- Saran
Ekonomi adalah bagian dari kehidupan, menyangkut masalah keberlanjutan (sustainablity) kepuasan dari pihak-pihak yang bertransaksi, maka masalah etika atau norma berupa nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang bertransaksi dan berlaku di masyarakat. Bila salah satu pihak tidak puas dengan transaksi yang dilakukan dan ,erasa dirugikan atau dizalimi oleh pihak lain, maka kemungkinan untuk terjadinya transaksi berikutnya akan sangat kecil. Oleh karena itu maka idealnya para pihak yang bertransaksi akan berusaha menjaga keberlanjutan kepuasan masing-masing pihak tersebut. Sehubungan dengan hal ini diperlukan masalah etika yang disepakati bersama.
PROSES PRODUKSI DAN BIAYA-BIAYA
Biaya produksi merupakan Faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan akan menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output barang.
Proses produksi adalah serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output tertentu, dimana output yang dihasilkan tersebut dipengaruhi oleh input yang digunakan dalam proses produksi. Setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Dengan menggunakan fungsi produksi kita dapat menentukan tingkat output maksimum yang bisa diproduksi dengan sejumlah input tertentu, atau menentukan jumlah input minimum untuk menghasilkan tingkat output tertentu.
Pemahaman teori produksi sangat penting bagi suatu perusahaan karena perusahaan dapat memperhitungkan biaya-biaya apa saja yang diperlukan untuk menghasilkan suatu barang serta perusahaan dapat menentukan harga satuan output barang.
- Batasan Rumusan Masalah
Untuk penulisan makalah ini, penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas pada makalah, yaitu :
- Apakah analisis produksi?
- Apakah analisis fungsi biaya?
- Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk :
- Memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial dan Strategi Bisnis.
- Menambah wawasan dan pengetahuan tentang proses produksi dan biaya-biaya.
- Mengetahui tentang analisis produksi dan analisis fungsi biaya.
Fungsi Produksi
Untuk memahami teori produksi, kita perlu mengetahui fungsi produksi terlebih dahulu. Fungsi produksi adalah fungsi yang mendefinisikan jumlah maksimum output yang dapat diproduksi dengan seperangkat input yang diberikan. Fungsi produksi menjelaskan hubungan antara faktor-faktor produksi dengan hasil produksi. Faktor produksi dikenal dengan istilah input ,sedangkan hasil produksi disebut sebagai outputhubungan kedua variable (input dan output) tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan, sebagai berikut :
Q = f (K,L)
Q adalah output, sedangkan K,L,R,dan T merupakan input. Input K adalah jumlah modal, L adalah jumlah tenaga kerja Besarnya jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input K dan L. Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
Konsep-konsep penting dalam analisa produksi :
- Jenis input :
- Variabel inputs adalah semua input yang dapat dirubah-rubah dalam jangka pendek sesuai dengan kebutuhan. Contoh : tenaga kerja
- Fixed inputs adalah semua input yang tidak dapat dirubah seketika tanpa biaya yang sangat besar.
- Jangka waktu :
- Jangka pendek adalah suatu periode dimana paling tidak terdapat 1 jenis input yang bersifat tetap (fixed)
- Jangka panjang adalah suatu periode waktu dimana produsen mempunyai cukup waktu untuk menambah semua faktor produksinya. Jadi dalam jangka panjang faktor produksi bersifat variabel.
Faktor-faktor yang tetap adalah input dimana manajer tidak dapat menyesuaikan dalam jangka pendek. Faktor-faktor variabel adalah input yang mana manajer dapat mengatur untuk mengubah produksi.
Pekerjaan seorang manajer adalah menggunakan fungsi produksi yang tersedia secara efisien. Hal ini berarti bahwa seorang manajerharusmenentukan berapa banyaktiap input yangdigunakanuntuk menghasilkanoutput. Manajer harusmenentukan berapa banyaktiap input yangdigunakanuntuk menghasilkanoutput.Dalam jangka pendek, beberapa faktorproduksitetap, dan inimembatasi pilihanAndadalam membuat keputusanmasukan.
- Ukuran Produktivitas
Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat produksi suatu komoditas dengan satu faktor produksi yang variabel.Dalam hal ini perlu diingat bahwa fokus pembahasan ditekankan pada hubungan antara satu faktor produksi yang variabel dengan output.Dalam hungungan tersebut terdapat satu faktor tetap yang tidak berubah jumlahnya. Karena faktor produksi yang digunakan tidak berubah jumlahnya, maka perhatian lebih ditekankan pada hubungan faktor produksi tersebut dengan output yang dihasilkan.
- Total produk (total product) adalah tingkat output maksimum yang dapat diproduksi dengan jumlah input tertentu.Rumusannya sebagai berikut :
TP = f (K,L)
Dimana :
TP = produksi total
K = barang modal (yang dianggap konstan)
L = tenaga kerja/ buruh
- Produksi rata-rata (average product) adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit faktor produksi.
Rumus produk rata-rata (AP) = TP/L
AP = Produk rata-rata (Average product)
L = Tenaga kerja (labor)
TP = Produk keseluruhan (Total product)
Produk Rata-Rata dari Tenaga Kerja
APL = Q/L
Mengukur output dari “rata-rata” pekerja
Contoh : Q = F(K,L) = K0.5 L0.5
Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk rata-rata dari tenaga kerja adalah APL = [(16)0.5(16)0.5]/16=1
Produk Rata-Rata dari Modal
APK = Q/K
Mengukur output dari “rata-rata” unit modal
Contoh : Q = F(K,L) = K0.5L0.5
Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk rata-rata dari modal adalah APK = [(16)0.5(16)0.5]/16=1
- Produk Marginal adalah Perubahan total output disebabkan oleh unit terakhir dari input. Produk Marginal Tenaga Kerja : MPL = ΔQ/ΔL
- Mengukur output yang dihasilkan oleh pekerja terakhir
- Kemiringan dari fungsi produksi jangka pendek (terhadap tenaga kerja)
Produk Marginal Modal : MPK = ΔQ/ΔK
- Mengukur output yang dihasilkan dari unit modal yang terakhir
- Ketika modal dibiarkan berubah dalam jangka pendek maka MPK adalah kemiringan dari fungsi produksi (terhadap modal)
Salah satu model pengukuran produktivitas yang sering digunakan adalah pengukuran berdasarkan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas, yaitu suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua variabel atau lebih, variabel yang satu disebut variabel independent (Y) dan yang lain disebutvariabel dependent (X).
Cobb-Douglas itu sendiri merupakan bentuk fungsional dari fungsi produksi secara luas digunakan untuk mewakili hubungan output untuk input. Hal ini diusulkan oleh Knut Wicksell (1851-1926), dan iuji terhadap Buktistatistik oleh CharlesCobb dan Paul Douglas di 1900-1928.
Contoh :
Q = F(K,L) = K0.5 L0.5
K adalah tetap sebanyak 16 unit
Fungsi produksi jangka pendek : Q = (16)0.5 L0.5 = 4 L0.5
Produksi ketika 100 unit tenaga kerja digunakan : Q = 4 (100)0.5 = 4(10) = 40 unit
Manfaat dari dari fungsi produksi Cobb-Douglas
- Mengetahui produktivitas marginal dari input tertentu yang tergantung pada tingkat penggunaan semua input.
- Fungsi tersebut dilinierkan dengan melogaritmakan menggunakan analisis regresi linier.
- Law of Diminishing Return
Law of diminishing return/Hukum hasil yang menurun menyatakan bahwa penambahan unit input variabel terhadap input tetap melampaui titik tertentu akan menurunkan tambahan output (produk marjinal) dari input variabel tersebut
Kurva 2.1 Increasing, Diminishing and Negative Marginal Returns
Keterangan :
- Increasing Marginal Returns adalah jangkauan penggunaan input dimana produk marjinal meningkat.
- Decreasing Marginal Returns adalah jangkauan penggunaan input dimana produk marjinal menurun.
- Negatif Marginal Returns adalah jangkauan penggunaan input dimana produk marjinal negatif.
- Prinsipnya. Fase marjinal return sebagai penggunaan input meningkat, produk marjinal awalnya meningkatkan (marjinal return meningkat), kemudian mulai menurun (penurunan marjinal return ), dan akhirnya menjadi negatif (marjinal return negatif ).
- Petunjuk untuk Proses Produksi
- Memproduksi dari fungsi produksi.
Menyelaraskan insentif sebagai upaya untuk memaksimalkan usaha pekerja.
- Mempekerjakan pada input yang tepat
Ketika tenaga kerja atau modal berubah dalam jangka pendek, untuk memaksimalkan keuntungan seorang manajer akan mempekerjakan.
- Tenaga kerja sampai nilai dari produk marginal tenaga kerja sama dengan gaji :
VMPL = w, di mana VMPL = P x MPL
- Modal sampai nilai produk marginal modal sama dengan tarif sewa :
VMPK = r, di mana VMPK = P x MPK
- Produksi Jangka Panjang
Yang dimaksud dengan produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi simana semua factor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua factor produksi bersifat variabel.
- Kurva Produksi Sama (Isoquant)
Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua faktor produksi guna menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki ciri-ciri sama dengan kurva indefferensi dalam teori prilaku konsumen. Kurva isoquant menunjukkan kombinasi dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk yang sama.Kombinasi dari input (K,L) yang memberi produsen tingkat output yang sama. Bentuk dari isoquant mencerminkan kemudahan di mana produsen dapat mensubstitusi antara input-input sementara tetap menjaga tingkat output yang sama.
Kurva 2.2 Isoquant
- Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS)
Tingkat di mana dua input disubsitusikan dengan menjaga tingkat output yang sama
Kurva 2.3 MRTS
- Isoquant Linear
Modal dan tenaga kerja adalah substitusi yang sempurna
- Q = aK + bL
- MRTSKL = b/a
- Isoquant yang linear menyiratkan bahwa input-input dapat disubstitusi pada tingkat yang konstan, tidak terpengaruh dari tingkat input yang digunakan.
Kurva 2.4 Isoquant Linear
- Leontief Isoquant
- Modal dan tenaga kerja adalah komplemen yang sempurna
- Modal dan tenaga kerja digunakan dalam proporsi yang tetap
- Q = min{bK,cL}
- Karena modal dan tenaga kerja digunakan dalam proporsi yang tetap maka tidak ada input pengganti sepanjang isoquant (sehingga, tidak ada MRTSKL)
Kurva 2.5 Leontif Isoquant
- Garis biaya sama (Isocost)
Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost sama dengan budget line atau kurva garis anggaran dalam teori prilaku konsumen.
- Kombinasi dari input-input yang menghasilkan tingkat output pada biaya yang sama:
wL + rK = C
- Disusun kembali, K = (l/r)C – (w/r)L
- Untuk harga input yang diberikan, isocost yang lebih jauh dari titik asal adalah berhubungan dengan biaya-biaya yang lebih tinggi
- Perubahan dari harga input mengubah kemiringan dari garis isocost
Kurva 2.6 Isocost
- Minimalisasi Biaya
Produk marginal per dollar yang dikeluarkan harus sama untuk semua input :
Namun, hal ini hanya
Kurva 2.7 Minimalisasi Biaya
- Substitusi Input Optimal
Sebuah perusahaan awalnya memproduksi Q0 dengan menggunakan kombinasi input yang
diwakili oleh titik A pada biaya C0.
Misalkan w0 turun menjadi w1
- Kurva isocost berputar berlawanan arah jarum jam; di mana mewakili tingkat biaya yang sama sebelum perubahan gaji.
- Untuk menghasilkan tingkat output yang sama, Q0, perusahaan akan menghasilkan isocost pada garis yang lebih rendah (C1) pada titik B
- Kemiringan dari garis isocost yang baru mewakili hubungan gaji yang lebih rendah terhadap tarif sewa modal.
Kurva 2.8 Subtitusi Input Optimal
- Analissis Fungsi Biaya
Fungsi biaya adalah gambaran matematis tentang bagaimana biaya berubah mengikuti perubahan tingkat aktivitas yang berhubungan dengan biaya tersebut.Penggunaan konsep biaya relevan untuk keputusan penentu tingkat output dan harga secara, tepat membutuhkan suatu pemahaman tentang hubungan antara biaya dan output suatu perusahaan atau dengan kata lain fungsi biayanya tergantung pada fungsi produksi perusahaan dan fungsi penawaran pasar dari input-input yang digunakan perusahaan tersebut.
- Biaya Jangka Pendek
Short-Run Cost Function adalah Fungsi yang mendefinisikan minimum biaya yang mungkin dalam memproduksi tingkat setiap output ketika faktor variabel yang digunakan dalam model cost-minimizing.Dalam jangka pendek, peningkatan produk memerlukan jumlah input yang lebih banyak, artinya biaya juga meningkat. Biaya jangka pendek antara lain seperti dibawah ini :
- Biaya tetap (fixed cost/FC) adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dihasilkan. FC : Biaya yang tidak berbeda dengan output
Kurva 2.9 Biaya Tetap
- Biaya variabel (VC) adalah biaya yang dipengaruhi oleh tingkat output yang dihasilkan. VC(Q) : Biaya yang berbeda dengan output.
Kurva 2.10 Biaya Variabel
- Biaya total adalah biaya tetap total (TFC) ditambah biaya variabel total (TVC).
(TC = TFC + TVC). TC(Q) : Biaya total minimum untuk menghasilkan berbagai tingkat alternatif output. TC(Q) = VC(Q) + FC
Kurva 2.11 Biaya Total
- Biaya Penyusutan (Sunk Cost) adalah Biaya – biaya yg telah dikeluarkan tetapi tidak relevan lagi untuk ikut dipertimbangkan berkaitan dgn keputusan manajerial yg akan diambil
Kurva 2.12 Hubungan antara Biaya Total, Biaya Variabel dan Biaya Tetap
- Biaya tetap rata-rata (AFC) adalah perbandingan antara total biaya tetap (TFC) dengan jumlah produksi yang dihasilkan (Q). AFC = FC/Q
- Biaya variabel rata-rata (AVC) adalah perbandingan antara total biaya variabel (TVC) dengan jumlah produksi yang dihasilkan (Q). AVC= VC(Q)/Q
- Biaya total rata-rata (ATC) adalah perbandingan antara biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang dengan jumlah produksi yang dihasilkan (Q). ATC = AVC + AFC atau ATC = TC(Q)/Q.
- Biaya Marjinal. peningkatan atau penurunan total biaya suatu perusahaan akibat penambahan atau pengurangan satu unit MC = ΔTC/ΔQ
Kurva 2.13 Hubungan antara Biaya Rata-Rata dan Biaya Marjinal
- Pendugaan Fungsi Biaya
Bentuk fungsi antara lain adalah :
- Fungsi Kubik (efektif untuk Fungsi biaya jangka pendek)
- Fungsi Cobb-Douglas (efektif untuk. Fungsi biaya jangka panjang)
Fungsi Kubik adalah sebuah fungsi dari output; menyediakan aproksimasi yang wajar untuk hampir setiap fungsi biaya.
C(Q) = f + aQ + bQ2 + cQ3
Biaya Marginal untuk Dihafalkan :
MC(Q) = a + 2bQ + 3cQ2
Kalkulus :
dC/dQ = a + 2bQ + 3cQ2
Sebagai contoh dibawah ini :
Biaya Total: C(Q) = 10 + Q + Q2
Fungsi biaya variabel: VC(Q) = Q + Q2
Biaya variabel untuk memproduksi 2 unit: VC(2) = 2 + (2)2 = 6
Biaya tetap: FC = 10
Fungsi biaya marginal: MC(Q) = 1 + 2Q
Biaya marginal untuk memproduksi 2 unit: MC(2) = 1 + 2(2) = 5
- Biaya Jangka Panjang
- Long Run Average Cost Curve
Kurva yang mendefinisikan minimal biaya rata-rata memproduksi tingkat alternatif output, memungkinkan untuk seleksi yang optimal dari kedua faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel.
Kurva 2.14 Long Run Average Cost
Dalam jangka panjang pengusaha dapat menambah atau mengurangi jumlah pabrik sesuai dengan tingkat produksi yang direncanakan.Kemampuan tersebut memungkinkan perusahaan beroperasi dengan biaya rata-rata yang minimum pada berbagai tingkat produksi.Kurva yang menunjukkan titik-titik biaya rata-rata minimum pada berbagai tingkat produksi disebut kurva amplop. Kurva ini merupakan kurva biaya rata-rata jangka panjang atau long run average cost (LAC).
- Skala Ekonomi
Economies of scale, Ada ketika biaya rata-rata longrun menurun karena output yang meningkat. Diseconomies of scale, Ada ketika biaya rata-rata longrun naik karena output yang meningkat. Constant Return to Scale, Ada ketika biaya rata-rata longrun tetap konstan sebagai output yang meningkat.
Kurva 2.15 Skala Ekonomi
- Fungsi Biaya Multi-Produk
C(Q1,Q2) : Biaya untuk menghasilkan dua output secara bersama
Bentuk umum fungsi :
C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + bQ12 + cQ22
- Lingkup Ekonomi
C(Q1,0) + C(0,Q2) > C(Q1,Q2)
Adalah lebih murah untuk menghasilkan dua output secara bersama-sama daripada secara terpisah
Contoh :
Adalah lebih murah bagi Time-Warner untuk memproduksi layanan koneksi internet dan layanan Instant Messaging secara bersama-sama daripada secara terpisah.
- Komplementaritas Biaya
Biaya marginal dari produksi barang 1 menurun karena banyak dari barang 2 diproduksi :
ΔMC1(Q1,Q2)/ΔQ2< 0
Contoh :
Sapi bersembunyi dan menyerang
- Fungsi Kuadrat Biaya Multi-Produk
C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2
MC1(Q1,Q2) = aQ2 + 2Q1
MC2(Q1,Q2) = aQ1 + 2Q2
Komplementaritas biaya : a< 0
Lingkup ekonomi : f > aQ1Q2
C(Q1,0) + C(0,Q2) = f + (Q1)2 + f + (Q2)2
C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2
f >aQ1Q2 : Produksi bersama lebih murah
aQ1Q2> 0 : Produksi bersama lebih murah
Contoh numerik :
C(Q1,Q2) = 90 – 2Q1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2
Komplementaritas biaya?
Ya, ketika a = -2 < 0
MC1(Q1,Q2) = -2Q2 + 2Q1
Lingkup Ekonomi?
Ya, ketika 90 > -2Q1Q2
Kesimpulan
Faktor produksi merupakan sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yangkemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources).
Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang mampudiproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input atau faktor produksi yang ada.Isoquant adalah kurva yang menunjukkan semua kombinasi input yang dibutuhkan dalammenghasilkan suatu produksi oleh produsen. Garis biaya sama adalah kurva yangmenggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat digunakan dengan sejumlah biaya tertentu. Untuk membuat garis biaya sama, diperlukan data tentang harga faktor-faktor produksi yang digunakan dan jumlah uang yang tersedia untuk membayar faktor-faktor produksi.
Fungsi biaya merupakan dasar untuk membantu menentukan perilaku memaksimalkan keuntungan.
Untuk memaksimalkan keuntungan (meminimalkan biaya) manajer harus menggunakan input sedemikian rupa sehingga nilai marginal dari tiap input mencerminkan harga yang harus dibayar perusahaan untuk menggunakan input.
ORGANISASI PERUSAHAAN
Di era globalisasi ini, lingkungan bisnis semakin diselimuti oleh ketidakpastian dan gejolak perubahan lingkungan bisnis yang dinamik.Informasi mengenai produk pun semakin mudah diperoleh konsumen. Hal ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dalam hal peningkatan efisiensi di setiap lini bisnis mereka, termaasuk dalam hal proses pembelian komponen karena hal tersebut berkaitan erat dengan biaya produksi dan keputusan penetapan harga barang.
Setiap perusahaan berharap untuk dapat memproduksi output sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi sekecil-kecilnya. Namun, untuk mencapai objektif tersebut bukanlah hal yang mudah.Masih banyak perusahaan-perusahaan yang berkutat dengan masalah biaya produksi yang terlalu tinggi sehingga mengakibatkan kecilnya keuntungan yang didapat atau kesulitan dalam berkompetisi di pasar.
Kondisi ini membuat para manajer mulai focus pada fleksibilitas sebagai cara baru untuk mencapai keuntungan kompetitif (Gerwin, 1993; Jordan dan Graves, 1995). Dalam hal ini majaer berharap pemasok material dapat lebih fleksibel dan akomodatif terhadap kuantitas pesanan perusahaannya.
Semakin besarnya suatu perusahaan, masalah barupun muncul.Kita dapat menemukan adanya pemisahaan antara kepemilikan dan pengelolaan di mana pemilik merupakan stockholder jauh (tidak secara langsung mengatur dan mengontrol perusahaannya), sedangkan kegiatan harian perusahaan lebih diambil alih oleh seorang manajer (Baye, 2009).Keadaan seperti ini membuat pemilik tidak dapat dengan mudah mengetahui kondisi yang sebenarnya mengenai penurunan keuntungan perusahaannya; apakah karena penurunan permintaan dari pasar atau karena kesalahan manajer dalam mengelola perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan wajib memiliki sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan skill yang bagus, melainkan juga komitmen dan kesetiaan yang tinggi kepada perusahaan agar mereka dapat bekerja dengan kemampuan terbaiknya demi terwujudnya tujuan bersama perusahaan.
1.2 Permasalahan
Peranan manajer adalah untuk mencari metode yang sesuai untuk memperoleh material (input) yang digunakan untuk produksi barang yang diharapkan dapat meminimalisasi biaya produksi. Namun, terkadang manajer menghadapi masalah untuk menentukan cara optimal untuk pembelian material. Selain itu, suatu perusahan juga menghadapi permasalahan terkait tenaga kerja yang kurang memiliki komitment untuk bekerja demi tujuan perusahaan.
2.1 Metode-Metode dalam Pembelian Material (Inputs)
Proses pembelian material merupakan salah satu aktifitas penting dalam suatu supply chain dan dapat memberikan pengaruh yang cukup besar pada kinerja suatu perusahaan (Lambert, et al. 1998). Christopher (1992) menambahkan bahwa kegiatan pembelian material yang tepat diharapkan dapat mengurangi biaya produksi, menjaga level stok diposisi yang aman (tidak berlebihan/kekurangan), mempengaruhi kualitas produk akhir yang diproduksi sehingga perusahaan dapat secara fleksible masuk ke pasar. Dalam hal ini, manajer dapat menggunakan beberapa pendekatan untuk memperoleh material yang dibutuhkan pada proses produksi perusahaannya seperti:
2.1.1 Spot Exchange
Manajer dapat memperoleh material dengan menggunakan spot exchange. Baye (2009) menjelaskan bahwa metode ini terjadi ketika pembeli dan penjual material bertemu dan melakukan transaksi pertukaran (jual-beli) tanpa adanya ikatan kontrak formal. Dengan metode spot exchange, pembeli dan penjual tidak perlu saling tahu dan mengenal satu sama lain.
Contoh: Seorang tukang jahit membeli kain di sebuah toko kain dan kemudian membayar kain-kain tersebut sesuai total harganya.
Keuntungan dari metode spot exchange adalah karena tidak diperlukannya ikatan kontrak formal, manajer dapat dengan mudah dan fleksibel mengubah kuantitas dan jenis-jenis input yang dibeli berdasarkan kebutuhan pasar.
Namun, kelemahannya adalah manajer mungkin saja mendapatkan harga yang lebih mahal (tidak mendapatkan potongan harga) karena tidak adanya hubungan kedekatan kerja sama antara manajer sebagai pembeli dan pemasok. Selain itu, kualitas material pun dapat mengalami perubahan karena pemasok yang berbeda-beda.
Metode ini dapat digunakan oleh mereka yang memiliki spesialisasi dalam memproduksi input menjadi output, di mana input biasanya sudah terstandarisasi.
Table 1: Keuntungan dan Kelemahan Metode Spot Exchange
Keuntungan | Kelemahan |
· Fleksibilitas dalam hal kuantitas dan jenis-jenis material yang dibutuhkan | · Kemungkinan mendapatkan material dengan harga yang lebih mahal (tidak mendapatkan diskon) dari penjual |
· Dapat menyesuaikan dengan kondisi pasar | · Kualitas material tidak konsisten |
Source: Baye (2009)
2.1.2 Mendapatkan Material dengan Ikatan Kontrak
Berbeda dengan spot exchange, di metode berikut ini manajer memperoleh material (input) yang dibutuhkan dengan menggunakan kontrak yang disepakati oleh pembeli dan pemasok, dimana bersifat formal dan legal. Dalam sebuah kontrak terdapat istilah yang mana kedua belah pihak setuju untuk bekerja sama pada suatu periode tertentu. Kontrak biasanya mencakup jenis produk/jasa yang ditawarkan, harga dari setiap produk/jasa tersebut, dan sebagainya sesuai dengan apa yang disetujui oleh kedua belah pihak pembeli dan penjual (Baye, 2009)
Contoh: Misalnya penjahit tersebut memilih untuk membuat proses pembeliannya lebih formal dengan toko kain A dengan menandatangani kontrak kerja sama. Di dalam kontrak tersebut, dapat dijelaskan mengenai harga-harga setiap jenis kain, kuantitas yang dibutuhkan, dan periode kontrak yang diinginkan, misalnya 2 tahun.
Dengan menggunakan kontrak, perusahaan (pembeli) dapat lebih menspesialisasikan/ memfokuskan kegiatannya yang memberikan “added value”, karena untuk hal material telah diambil alih oleh perusahaan lain (pemasok).
Sedangkan kelemahan metode ini adalah mahal untuk membuat sebuah kontrak karena membutuhkan biaya legal (notaris) dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menuliskan spesifikasi dan tanggung jawab kedua belah pihak secara detail. Selain itu, metode ini juga kurang fleksibel dan sangat susah untuk mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan, di luar apa yang tertuang pada kontrak.
Metode ini cocok digunakan jika untuk membuat kontrak dan menjelaskan spesifikasi produk/jasa yang dibutuhkan relative mudah.
Table 2: Keuntungan dan Kelemahan Pembelian Material dengan Kontrak
Keuntungan | Kelemahan |
· Perusahaan (pembeli) dapat lebih focus/menspesialisakan kegiatannya pada kegiatan-kegiatan yang memberikan “added-value” | · Mahal
· Memakan waktu yang cukup lama untuk membuat sebuah kontrak · Kurang fleksibel untuk menghadapi kemungkina-kemungkinan di masa datang |
Source: Baye (2009)
2.1.3 Memproduksi Input secara Internal (Vertical Integration)
Manajer juga dapat memilih untuk membuat sendiri material (input) yang dibutuhkan untuk produksi dalam perusahaannya secara internal. Contoh: Penjahit tersebut memutuskan untuk memproduksi kain sendiri yang dia gunakan sebagai bahan baku untuk membuat baju. Oleh karena itu, ia mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan kain. Dalam hal ini, ketika sesorang/sebuah perusahaan memilih untuk memproduksi material secara internal, tanpa adanya supplier perusahaan lain maka ia melakukan yang disebut “vertical integration”
Keuntungan dari metode ini adalah perusahaan tidak perlu lagi bergantung pada perusahaan lain untuk memproduksi dan mempersiapkan material yang dibutuhkan. Methewson dan Winter (1983) berpendapat bahwa dengan vertical integration, perusahaan akan memiliki control penuh terhadap kualitas dan harga dari material-material tersebut. Selain itu, vertical integration juga akan mengurangi resiko-resiko yang berkaitan dengan supply seperti kemungkinan keterlambatan/kekurangan material, kehilangan intellectual property, alasan keamanan dan kesehatan, dll yang dapat berdampak negative pada reputasi perusahaan (Bowersox, et. al, 2012)
Kendatipun demikian, karena kegiatan produksi material menjadi bagian dari perusahaan, mereka tidak dapat menspesialisasikan kegiatannya. Selain itu, tanggung jawab baru untuk mengatur produksi material dan produk akhir menyebabkan bertambahnya biaya-biaya birokrasi karena perusahaan yang semakin besar (Baye, 2009)
Lebih lanjut, keputusan melakukan vertical integration sesuai jika aktifitas supply chain tersebut merupakan daya saing utama (core competencies) perusahaan di mana memiliki added value yang tinggi bagi keuntungan dan kinerja perusahaan.
Table 3: Keuntungan dan Kelemahan Produksi Material Secara Internal (Vertical Integration)
Keuntungan | Kelemahan |
· Tidak perlu bergantung dengan perusahaan lain tentang material
· Kontrol penuh terhadap kualitas dan harga material · Meminimalisasi resiko-resiko terkait supply |
· Tidak dapat melakukan spesialisasi
· Biaya-biaya terkait birokrasi bertambah · Kompleksitas bertambah |
Source: Mathewson dan Winter (1983); Baye (2009); Bowersox, et. al (2012)
2.2 Biaya Transaksi dan Jenis-Jenis Investasi Khusus
2.2.1 Biaya Transaksi
Selain harga yang harus dibayarkan untuk mendapatkan material, dalam proses pembelian material manajer juga terbebankan biaya-biaya lain diluar biaya yang harus dibayarkan ke supplier material, yaitu biaya transaksi. Dalam hal ini, biaya-biaya transaksi termasuk:
- Biaya untuk mencari supplier yang bersedia dan mampu menjual material yang diharapkan
- Biaya untuk bernegosiasi tentang harga, misalnya biaya kesempatan, biaya legal, dll
- Investasi dan pengeluaran lainya yang dibutuhkan untuk memfasilitasi terjadinya transaksi. (Khalifa, 2007; Baye, 2009)
Contoh: supplier menjual semen dengan harga Rp 65,000,00 per sack kepada manajer sebuah perusahaan property, tetapi harga tersebut tidak termasuk mengantar ke lokasi kita. Itu berarti, manajer terbeban biaya transaksi yaitu biaya pengantaran dari lokasi supplier ke lokasi proyek (bensin, mobil, pegawai pengantar, dll).
Baye (2009) mengungkapkan bahwa biaya-biaya transaksi akan mempengaruhi level optimal pembelian material (input). Lebih lanjut, tidak semua biaya transaksi penting terlihat dengan jelas. Hal ini terjadi berhubungan dengan adanya hubungan kerjasama antara pembeli dan penjual yang disebut investasi khusus (specialized investment). Investasi khusus sendiri dapat berbentuk a) penspesifikasian lokasi pabrik (site specificity), b) penspesifikasian asset fisik (physical asset specificity), c) asset yang didedikasikan (dedicated asset), d) tenaga kerja (human capital).
2.2.1 Investasi Khusus (Specialized Investment)
- Penspesifikasian Lokasi Pabrik (Site Specificity)
Hal ini terjadi ketika penjual dan pembeli mendisain atau membuat lokasi mereka berdekatan satu sama lain (Baye, 2009). Contoh: Perusahaan pembangkit listrik tenaga batu bara biasanya akan berada berdekatan dengan lokasi perusahaan batu bara dengan tujuan untuk meringankan biaya transportasi, mengingat biaya transportasi batu bara yang cukup tinggi. Investasi pembangunan kedua lokasi ini merupakan investasi khusus yang mungkin tidak akan terlalu bernilai lagi ketika mereka sudah tidak bekerja sama.
- Penspesifikasian Aset Fisik (Physical Asset Specificity)
Hal ini terjadi ketika mesin-mesin dan alat-alat yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu material (input) didisain hanya untuk memenuhi kebutuhan pembeli tertentu dimana tidak dapat secara langsung juga digunakan untuk memproduksi input bagi pembeli lain (Baye, 2009).
- Aset yang Didedikasikan (Dedicated Asset)
Investasi umum yang dilakukan oleh penjual dengan tujuan untuk dapat bertransaksi dengan pembeli tertentu (Baye, 2009).Contoh: Sebuah perusahaan F&B menambah fasilitas ruang pendingin dengan spesifikasi tertentu untuk memenuhi pesanan dari pembeli-pembeli dari Jepang yang sangat ketat tentang kualitas.
- Tenaga Kerja (Human Capital)
Pegawai harus mempelajari skill dan kemampuan spesifik untuk dapat bekerja di sebuah perusahaan tertentu.Namun, ketika skill/kemampuan tersebut tidak dapat dengan mudah digunakan untuk bekerja di perusahaan lain, maka kemampuan tersebut merupakan investasi khusus (Baye, 2009).Contoh: Sebuah perusahaan X bergerak di bidang bisnis dimana mereka banyak bernegosiasi dengan rekan bisnis dari Rusia, sehingga negotiator perusahaan X diwajibkan untuk bisa berbahasa Russia dengan lancar. Padahal, perusahaan-perusahaan lain sangat jarang yang memiliki kerja sama dengan Russia.
2.2.3 Implikasi dari Investasi Khusus
Bowersox, et. al (2012) mengungkapkan bahwa implikasi dengan adanya investasi khusus yang dilakukan suatu perusahaan lebih mengarah pada meningkatnya biaya-biaya transaksi karena investasi khusus dapat mengarah pada “costly bargaining”, underinvestment, dan “hold up” atau opportunism problem.
- Costly Bargaining
Beberapa perusahaan bekerja sama dan membuat investasi khusus karena beranggapan bahwa tidak semua supplier mampu menyediakan material (input) yang dibutuhkan/diinginkan. Hal ini berarti material tersebut bukanlah material yang cukup banyak beredar di pasar, sehingga tidak memiliki harga pasar (market price).Dengan kondisi ini, kedua belah pihak penjual dan pembeli saling harus bernegosiasi tentang harga.Untuk memfasilitasi negosiasi, kedua belah pihak membayar jasa negotiator handal untuk mendapatkan harga yang menguntungkan.
- Underinvestment
Underinvestment terjadi ketika level investasi khusus yang dilakukan adalah dibawah rata-rata level optimal. Hal ini biasanya disebabkan oleh persepsi supplier/pihak yang berinvestasi bahwa investasi yang dilakukannya tidak akan bertahan lama untuk pembeli tertentu.
Contoh: Dell melakukan investasi khusus dengan menambah assembly line untuk merakit computer dengan spesifikasi khusus untuk memenuhi kebutuhan pemerintahan Amerika. Dell dapat saja menyiapkan peralatan murah karena Dell menganggap bahwa kerjasamanya dengan pihak pemerintahan Amerika tidak akan lama, dan ketika kerja sama berakhir, invetasi mesinnya tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli lain. Underinvestment seperti ini akan menambah biaya transaksi karena pemerintahan Amerika sebagai pembeli mungkin mendapatkan set computer dengan kualitas kurang baik (inferior).
- ‘Hold Up’ Problem (Opportunism)
Hal ini terjadi ketika investasi khusus harus dibuat untuk memperoleh material (input), pembeli atau penjual justru mencoba untuk mengambil kesempatan singkat yang ada dari investasi.
Contoh: Audi, perusahaan pembuatan mobil mewah membutuhkan material khusus untuk pembuatan mesin mobil rancangan terbarunya. Untuk itu, supplier A harus melakukan investasi khusus (physical specificity) dengan menyiapkan mesin dengan spesifikasi khusus untuk dapat memenuhi kebutuhan Audi. Dalam hal ini, Audi dan supplier A bisa menghadapi hold up problem; yaitu jika supplier A tidak menjual lagi material yang dibutuhkan oleh Audi, maka produksi mesin mobil tersebut menjadi tidak efektif bagi Audi. Begitu juga jika Audi tidak membeli material tersebut, maka investasi yang dilakukan supplier A akan sia-sia,
2.3 Cara Optimal untuk Memperoleh Material (Input)
Setelah mengetahui metode-metode untuk memperoleh material dan juga investasi-investasi khusus yang mungkin berada di dalamnya, para manajer harus menganalisis manakah dari metode-metode tersebut yang lebih sesuai untuk digunakan oleh organisasi mereka untuk memperoleh material yang dibutuhkan dengan tujuan mencapai efesiensi biaya.
- Spot Exchange
Metode spot exchange cocok digunakan jika biaya transaksi tidak ada (tidak dibutuhkannya investasi khusus) dan ada banyak penjual dan pembeli material tersebut, sehingga jika penjual mencoba untuk menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar, pembeli dapat membeli material dari penjual lainnya.
Gambar 1: Ilustrasi Spot Exchange
Source: Khalifa (2007)
- Kontrak
Mengingat masalah “hold up”/opportunism dan kebutuhan untuk selalu bernegosiasi tentang harga material, maka penjual dan pembeli dapat bekerjasama dengan menggunakan kontrak karena di dalam kontrak akan tertera harga material sebelum pihak-pihak ini melakukan investasi khusus, sehingga akan mengurangi kemungkinan masalah hold up terjadi. Kontrak juga memiliki jangka waktu kerjasama yang jelas (misalnya 3 tahun), sehingga pihak-pihak terkait terikat dapat mengetahui periode kerjasama dan bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik selama periode kerjasama tersebut.
Menurut Baye (2009), jangka waktu kontrak yang optimal merefleksikan trade-off yang ekonomis antara marginal cost (MC) dan marginal benefit (MB) memperpanjang kontrak tersebut. Semakin panjang jangka waktu suatu kontrak, maka marginal cost (MC) akan meningkat, mengingat lebih banyak waktu dan uang yang harus dibayar untuk menuliskan kontrak yang memiliki periode waktu lama; karena semakin lama periode suatu kontrak, semakin banyak kemungkinan-kemungkinan yang harus dipertimbangkan dan dituliskan di dalam kontrak.
Gambar 2: Optimal contract length
Source: Khalifa (2007)
Jangka waktu kontrak optimal (L) adalah ketika marginal cost (MC) dan marginal benefit (MB) adalah sama.
Lebih lanjut, jangka waktu optimal suatu kontrak akan lebih panjang jika level investasi khusus yang dilakukan bertambah. Hal ini karena perusahaan telah mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan investasi khusus, dan jika kontrak berakhir mereka harus membayar biaya transaksi yang lebih tinggi (memperbarui kontrak).
Selain itu, jika material (input) lebih terstandarisasi dan lingkungan bisnis ke depannya terlihat lebih jelas, maka marginal cost (MC) akan menurun dan jangka waktu optimal kontrak (L) bisa lebih panjang
Gambar 3: Pengaruh Lingkungan Kontrak terhadap Jangka Waktu Kontrak
Source: Baye (2009)
- Vertical Integration
Ketika investasi khusus menyebabkan munculnya biaya-biaya transaksi yang disebabkan oleh “opportunism”, underinvestment dan costly bargaining cost; ketika material/produk yang dibutuhkan sanagtlah kompleks; ketika lingkungan kontrak penuh ketidakpastian; atau ketika menulis sebuah kontrak menjadi sangat mahal/susah untuk dilakukan, maka pilihan untuk membuat material secara internal adalah yang paling sesuai. Namun, karena kompleksitas yang harus dihadapi jika melakukan vertical integration, metode ini sebaiknya digunakan sebagai pilihan terakhir.
2.3.1 Economic Trade-Off dari Spot Exchange, Contract dan Vertical Integration
Baye (2009) menyimpulkan bahwa trade-off yang ekonomis dari ketiga metode tersebut bergantung pada karakteristik material (input) dan kebutuhan kita pada investasi khusus untuk memfasilitasi kegiatan supply chain.
Gambar 4: Cara optimal untuk Memperoleh Material (Input)
Source: Khalifa (2007)
2.4 Principal-Agent Problem
Masalah ini muncul ketika satu pihak (agent) setuju untuk melakukan suatu pekerjaan yang diminta oleh pihak lainnya (principal) dengan harapan insentif.Perjanjian seperti ini membuat agent terkadang harus terbeban biaya yang cukup tinggi, menyebabkan masalah terkait moral dan kepentingan (conflict of interest) terjadi.Karena alasan tersebut, agent melakukan kegiatan pribadinya dan mengabaikan kepentingan principal (The Economic Times, 2013).
Lebih lanjut, akar masalah agent-principal berada pada perbedaan sudut pandang antara bawahan (agent) dan atasan (principal) tentang hak dan kewajiban mereka masing-masing.Oleh karena itu, isu ini menjadi tugas para atasan untuk bagaimana mengkompensasi para bawahannya agar mereka termotivasi untuk bekerja pada kemampuan terbaiknya untuk mencapai tujuan atasan (principal).
2.4.1 Antara Pemilik Perusahaan dan Manajer
Masalah yang sering terjadi di perusahaan-perusahaan besar adalah pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Ketika pemisahaan kepemilikan terjadi, berarti pemilik tidak selalu berada di tempat memonitor kerja para manajernya, sehingga manajer tidak benar-benar melakukan pekerjaan yang sebenarnya harus ia lakukan.
Manajer ingin mendapatkan penghasilan dan bersenang-senang. Ketika pemilik perusahaaan tidak memonitor kegiatannya, manajer cendrung menggunakan waktu kerjanya untuk mencari kesenangan seperti bermain computer games atau menggunakan alasan perjalanan bisnis hanya untuk bertamasya. Sebagai akibatnya, goal dan objektif perusahaan/pemilik tidak dapat tercapai. Itulah sebabnya mengapa pemilik perusahaan tidak dapat menilai mengapa keuntungan perusahaannya menurun, mengingat ia tidak mengetahui kegiatan harian manajer-manajernya.
Kebanyakan perusahaan menggunakan gaji tetap sebagai bentuk kompensasi kepada seorang manajer.Namun perlu diperhatikan bahwa gaji merupakan pengeluaran tetap yang harus dikeluarkan perusahaan tanpa memperhatikan apakah si manajer benar-benar melakukan pekerjaannya atau tidak; atau perusahaan menghasilkan profit atau tidak.
Di satu sisi tujuan gaji tetap adalah untuk memberikan perasaan “safe” pada manajer dan menarik bakat-bakat terbaik.Namun, gaji bisa berdampak negative bagi perusahaan karena tidak mampu meberikan dorongan kuat bagi manajer untuk melakukan pekerjaannya (Baye, 2009).
Oleh karena itu, untuk mendorong para manajer benar-benar melakukan tugasnya demi kepentingan perusahaan, pemilik harus tahu cara terbaik mengkompensasi mereka (push their button).
- Incentive Contracts (Stock Option)
Salah satu cara untuk mendorong manajer bekerja lebih keras adalah pilihan stock options dan bonus-bonus pencapaian lainnya yang berhubungan langsung dengan pertumbuhan keuntungan. Dalam artian, jika suatu perusahaan menghasilkan profit Rp 1 milyar, maka manajer mendapatkan pembagian dividen, misalnya 10% dari laba bersih perusahaan. Hal ini mengimplikasikan jika manajer mampu meningkatkan laba perusahaan, maka insentif yang ia terima akan semakin besar. Perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Walt Disney dll menggunakan system ini untuk memberikan ‘financial reward” kepada manajernya.
- Reputasi
Era globalisasi telah membuat setiap orang di dunia semakin memiliki mobilitas, begitu pula dengan para manajer. Ketika seorang manajer mampu menunjukkan kemampuan manajerial yang handal, perusahaan-perusahaan akan berusaha mendapatkan jasanya. Dengan alasan tersebut, demi membangun reputasi yang baik di mata perusahaan-perusahaan lain, para manajer harus menunjukkan kinerja yang bagus ketika memimpin suatu perusahaan. Ketika ia berhasil membawa sebuah perusahaan mencapai kesuksesan, manajer dapat dengan mudah diterima di perusahaan lain. Sebaliknya, kegagalan dalam memimpin perusahaan tertentu dapat berdampak pada karir manajer tersebut.
Contoh: Kasus jatuhnya market share dan penjualan nokia beberapa tahun terakhir membuat para analyst mengkritik strategi mantan CEO Nokia, Stephen Elop yang lebih memilih untuk meluncurkah smartphone berbasis windows OS daripada android yang sedang ramai di industry dan menjadi preferensi konsumen, sehingga menyebabkan Nokia terpuruk dan harus diakusisi oleh Microsoft. Kegagalan Elop memimpin Nokia berdampak negative pada reputasinya sebagai seorang manajement level atas (Sandeen, 2013).
- Take Over
Cara lain untuk memaksa manajer berusaha keras memaksimalkan laba perusahaan adalah dengan kemungkinan take over. Jika seorang manajer gagal memimpin suatu perusahaan hingga menyebabkan perusahaan tersebut terpuruk, maka kemungkinan terbesar adalah perusahaan akan di take over oleh perusahaan lain, di mana pemilik yang baru bisa saja mengubah jajaran manajemen.
2.4.2Antara Manajer dan Karyawan
Tidak jauh berbeda dengan agent-principal problem yang terjadi antara pemilik perusahaan dan manajer, hubungan antara manajer dan karyawan juga dapat menimbulkan agent-principal problem. Manajer tidak dapat benar-benar mengawasi setiap karyawan di kantor untuk memastikan mereka melakukan tugasnya, sehingga ada saja karyawan-karyawan yang justru menghabiskan sebagian waktu kerjanya untuk bergosip, minum the atau bermain computer games. Oleh karena itu, manajer juga harus melakukan sesuatu untuk mendorong para karyawan menggunakan jam kerja untuk melakukan tugas-tugasnya.
- Pembagian Laba
Pembagian laba merupakan salah satu mekanisme untuk membuat karyawan mau melakukan usaha lebih demi perusahaan, karena karyawan akan mendapatkan kompensasi lebih jika perusahaan mampu memperoleh laba lebih.
- Pembagian Pendapatan
Pembagian pendapatan memiliki mekanisme yang hamper sama seperti pembagian laba. Yang membedakan hanyalah, pada pembagian pendapatan, karyawan mendapatkan komisi dari persentase penjualan.Marketing asuransi, mobil dan property merupakan sedikit contoh industry yang menggunakan pembagian pendapatan.
- Piece Rates
Mekanisme ini juga dapat digunakan untuk mendorong karyawan bekerja sebaik mungkin karena karyawan dibayar berdasarkan output (hasil akhir) yang dihasilkannya. Metode ini biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan manufaktur kepada pekerja langsungnya.Masalah yang mungkin muncul dari metode ini adalah manajer harus melakukan “quality control”.
3.1 Kesimpulan Dan Saran
Dari penjabaran pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembelian material (input) berkaitan dan akan mempengaruhi biaya produksi suatuperusahaan, dan jika perusahaan mengalami peningkatan biaya, berarti mereka harus membuat keputusan antara menaikkan harga barang akhir atau menurunkan keuntungan. Oleh karena itu, tugas manajer adalah mencari strategi untuk memperoleh material dengan biaya seminimal mungkin.
Dalam hal ini, secara umum terdapat 3 metode yang dapat digunakan manajer untuk memperoleh material (input) yaitu spot exchange, kerjasama melalui kontrak, dan vertical integration. Pada dasarnya, ketiga metode tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masig. Menurut Baye (2009), bagaimana manajer memilih metode yang lebih tepat bergantung pada karakteristik material yang dibutuhkan untuk produksi dan level pentingnya investasi khusus untuk memfasilitasi terjadinya transaksi.
Lebih lanjut, di dalam sebuah perusahaan terdapat isu yang disebut agent-principal problems. Hal ini muncul karena perbedaan sudut pandang antara atasan (principal) dan bawahan (agent) mengenai tanggung jawab dan hak mereka satu sama lain. Oleh karena itu, kompensasi yang tepat diharapkan dapat menumbuhkan motivasi dan komitmen manajer/karyawan kepada perusahaan dan mereka dapat melalukan pekerjaan dengan kemampuan terbaiknya demi tercapainya kepentingan bersama perusahaan.
Pada dasarnya, ada banyak cara yang dapat dilakukan principal untuk memotivasi dan meningkatkan komitmen kerja manajer dan karyawan. Pemilik perusahaan dapat menggunakan stock option sebagai salah satu cara untuk mendorong manajer melakukan usaha terbaik demi memaksimalkan laba perusahaan karena jika laba perusahaan meningkat, ia juga akan mendapatkan dividen lebih. Selain itu, faktor eksternal seperti pembangunan reputasi diri dan alasan take over juga dapat menjadi cambuk bagi manajer untuk meningkatkan usahanya. Lebih lanjut, bagi manajer yang memiliki masalah produktifitas dengan karyawannya, ia dapat menggunakan metode seperti profit sharing, revenue sharing, dan piece rates.Semua metode di atas meruapakan salah satu solusi untuk meminimalisasi agent-principal problem.Tentang metode mana yang sebaiknya digunakan oleh principal, tergantung pada karakteristik pekerjaan dan di industri perusahaan bergerak.
TEORI PERILAKU INDIVIDU
Bab ini mengembangkan alat yang membantu seorang manajer memahami perilaku individu, seperti para konsumen dan pekerja dan dampak insentif alternative pada keputusan mereka. Ini tidaklah sesederhana yang mungkin anda pikirkan. Manusia menggunakan proses pemikiran rumit untuk membuat keputusan, dan otak manusia mampu memproses informasi dengan jumlah banyak.
Selain kerumitan proses berpikir manusia, para manajer memerlukan model yang menjelaskan bagaimana individu berperilaku di pasar dan di lingkungan kerja. Tentu saja, usaha untuk memodelkan perilaku individu tidak dapat menangkap perilaku dunia nyata. Model perilaku kami akan menjadi abstraksi cara individu benar-benar membuat keputusan, kami harus memulainya dengan model sederhana yang berfokus pada kepentingannya selain menghuni pada fitur-fitur perilaku yang akan sedikit bekerja untuk meningkatkan pemahaman kita.
- Pengertian Perilaku
Seorang konsumen adalah individu yang membeli b arang dan jasa dari perusahaan demi tujuan konsumsi. Dalam mengkarakterisasikan perilaku konsumen, ada dua factor penting tapi berbeda untuk dipertimbangkan: peluang konsumen dan pilihan konsumen. Peluang konsumen merepresentasikan barang dan jasa yang memungkinkan dibeli konsumen. Pilihan konsumen menentukan barang mana yang akan dikonsumsi.
Dalam ekonomi global saat ini yang secara harafiah jutaan barang dan jasa ditawarkan. Akan tetapi, untuk berfokus pada aspec penting perilaku individu dan menjaga agar barang-barang tersebut dapat diatur, kami mengasumsikan bahwa hanya dua barang yang ada dalam ekonomi.
Asumsikan seorang konsumen mampu memesan pilihannya demi alternative atau kombinasi barang dari yang terbaik sampai yang terburuk. Kami akan menjadikan > mendenotasikan susunan ini dan menulis A>B kapanpun konsumen memilih kelompok A sampai kelompok B. jika konsumen memandang dua kelompok itu sama-sama memuaskan, kami akan mengatakan bahwa dia adalah berbeda antara kelompok A dan B dan penggunaan A-B. Jika A>B, kemudian memberikan pilihan antara kelompok A dan B tidak akan peduli dengan kelompok mana yang dia dapat. Susunan pilihan diasumsikan memuaskan empat property dasar: kelengkapan, lebih banyak lebih baik, tingkat marginal substitusi berkurang, dan transitivity.
- Batasan-batasan Individu
Dalam membuat keputusan, individu menghadapi batasan-batasan. Ada batasan hokum, waktu, fisik dan tentu saja batasan anggaran. Untuk mempertahankan focus kami pada kepentingan ekonomi manajerial tanpa menyelidiki dua isu diluar cakupan materi ini, kami akan menguji harga peran dan permainan pendapatan dalam membatasi perilaku konsumen.
Batasan Anggaran
Batasan anggaran membatasi perilaku konsumen dengan memaksa konsumen memilih kelompok barang yang tidak dapat dibeli. Jika konsumen hanya memiliki 30 dollar di sakunya saat sampai pada antrian keluar di supermarket, nilai total barang yang ditunjukkan konsumen kepada kasir tidak dapat melebihi 30 dolalr.
Untuk mendemonstrasikan bagaimana adanya batasan anggaran membatasi pilihan konsumen, kami memerlukan beberapa gagasan cepat. M merepresentasikan pendapatan konsumen. Dengan menggunakan M, kami memperoleh generalitas dalam teori tersebut valid bagi konsumen dengan pendapata berapapun. Px Py merepresentasikan harga barang X dan Y secara berturut-turut. Dengan gagasan ini, maka jika diekspresikan secara matematis:
Px X +Py y ≤M
Dengan kata lain, anggaran menentukan kombinasi barang X dan Y yang dapat dibeli bagi para konsumen. Hubungan ini disebut aliran anggaran:
Batasan Anggaran konsumen digrafikkan dalam bagan 4-3. Area yang dinaungi merepresentasikan anggaran konsumen atau peluang. Secara khusus, kombinasi barang X dan Y dalam area yang ditandai, seperti poin G, merepresentasikan kombinasi X dan Y yang dapat dibeli. Pada poin diatas area yang ditandai, seperti poin H, merepresentasikan kelompok barang yang tidak dapat dibeli.
Batasan anggaran dalam bagan 4-3 adalah aliran anggaran. Jika konsumen menghabiskan semua pendapatan mereka pada barang X, pengeluaran barang X akan sama dengan pendapatan konsumen:
P x X =M
Dengan memanipulasi persamaan ini, kita melihat kuantitas barang X maksimal yang dapat dibeli untuk dikonsumsi:
Lereng aliran anggaran diberikan dengan –Px/Py dan merepresentasikan tingkat pasar barang pengganti antara barang X dan Y. untuk lebih memahami tingkat barang pengganti pasar antara barang X dan Y, pertimbangkan bagan 4-4, yang menunjukkan aliran anggara untuk seorang konsumen yang memiliki pendapatan 10 dollar dan menghadapi harga 1 dollar untuk barang X dan harga 2 dollar untuk barang Y.
Bagan 4-4
Perubahan Pendapatan
Susunan peluang konsumen tergantung pada harga pasar dan pendapatan konsumen. Seperti perubahan parameter ini, jadi apakan peluang konsumen. Anggaplah bahwa pendapatan awal konsumen dalam bagan 4-5 adalah M0. Apa yang terjadi jika M0 meningkat menjadi M1 sedangkan harga tidak berubah? Dibawah asumsi bahwa harga tetapi tidak berubah, peningkatan pendapatan tidak akan mempengaruhi lereng aliran anggaran. Akan tetapi, potongan vertical dan horizontal antara aliran anggaran meningkat seiring dengan pendapatan konsumen yang meningkat, karena lebih dari masing-masing barang dapat dibeli dengan pendapatan lebih tinggi.
Perubahan Harga
Sekarang anggaplah bahwa pendapatan konsumen tetap pada M, tapi harga barang X menurun sampai selanjutnya, anggaplah harga barang Y tetap tidak berubah. Karena lereng aliran anggaran diberikan dengan penurunan harga barang X merubah lereng tersebut, yang menjadikannya lebih baik dari sebelumnya.
Demonstrasi Masalah 4-1
Seorang konsumen memiliki pendapatan awal 100 dollar dan mengadapi harga Px = 1 dollar dan Py = 5 dollar. Graffikkan aliran anggarannya, dan tunjukkan bagaimana ini berubah saat harga barang X meningkat menjadi
Jawaban:
Awalnya, jika konsumen menghabiskan seluruh pendapatannya pada barang X, dia akan membeli M/P = 100/1 =100 imot X. ini adalah perpotongan horizontal aliran anggaran awal dalam bagan 4-7. Jka konsumen menghabiskan seluruh pendapatan pada barang Y, dia dapat membeli M/Py=100/5= 20 unit Y. ini adalah perpotongan vertical aliran anggaran awal. Lereng aliran produknya adalah
Saat harga barang X meningkat sampai 5, jumlah maksimal X yang dapat dibeli konsumen dikurangi menjadi M/Px=100/5 =20 unit X. Ini adalah perpotongan horizontal aliran anggaran baru dalam bagan 4-7. Jika konsumen menghabiskan seluruh pendapatannya pada barang U, dia dapat membeli M/Px=100/5 =20 unit Y. sehingga, perpotongan vertical aliran anggaran tetap tidak berubah: perubahan lereng
Bagan 4-7
- Keseimbangan/Kesetimbangan Konsumen
Tujuan konsumen untuk memilih kelompok konsumsi yang memaksimalkan utilitas atau kepuasannya. Jika tidak ada kelangkaan, lebih banyak property lebih baik, akan mengimplikasikan bahwa konsumen akan ingin mengkonsumsi kelompok yang membatasi jumlah barang tak terbatas. Akan tetapi, implikasi kelangkaan adalah bahwa konsumen harus memilih kelompok yang mendasari susunan anggarannya, yaitu anggaran yang dapat diperoleh. Istilah kesetimbangan mengacu pada fakta bahwa konsumen tidak memiliki insentif untuk berubah pada kelompok yang dapat diperoleh sekali poin ini dicapai. Kelompok konsumsi kesetimbangan adalah kelompok yang dapat diperoleh yang menghasilkan kepuasan terbesar bagi konsumen.
Pertimbangkan kelompok seperti A pada bagan 4-8. Kombinasi barang X dan Y mendasari aliran anggaran, sehingga biaya kelompok A sepenuhnya menghabiskan pendapatan konsumen. Dengan jelas, jika konsumen mengkonsumsi kelompok B dari pada A, dia akan lebihbaik berhenti sejak kurva persamaan melalui B mendasari diatas satu-satunya melalui A. pendeknya, jika ini tidak efisien bagi konsumen untuk membeli kelompok A karena kelompok B keduanya dapat dicapai dan menghasilkan tingkat kesejahteraan lebih tinggi.
- Statis Komparatif
Perubahan harga dan perilaku konsumen
Perubahan harga barang akan mengarahkan pada perubahan dalam kelompok konsumsi kesetimbangan. Dari perspektif manajerial, kunci untuk dicatat adalah bahwa perubahan harga mempengaruhi tingkat pasar dimana konsumen dapat menggantikan antara berbagai barang. Sehingga perubahan harga akan merubah perilaku konsumen. Perubahan harga mungkin terjadi karena strategi pemberian harga baru dalam perusahaan anda.
Perubahan Pendapatan dan Perilaku Konsumen
Perubahan pendapatan juga akan mengarahkan pada perubahan dalam pola konsumsi konsumen. Karena perubahan pendapatan dapat memperluas atau mengontrak batasan anggaran konsumen, dan konsumen menemukannya optimal untuk memilih kelompok kesetimbangan baru.
Barang Pengganti dan Efek Pendapatan
Kita dapat menggabungkan analisis perubahan harga dan perubahan pendapatan untuk memperoleh pemahaman lebih baik mengenai efek peurbahan harga pada perilaku konsumen. Anggaplah bahwa barang X meningkat sehingga aliran anggaran berputar seperti arah jarum jam dan menjadi aliran anggaran yang menghubungkan poin F dan H pada bagan 4-13. Ada dua hal yang perlu diingat mengenai perubahan ini, pertama, karena anggaran tersebut lebih kecil karena peningkatan harga, konsumen akan lebih buruk setelah peningkatan harga. Pendapatan nyata lebih rendah akan dicapai, seirig dengan kurva persamaan yang dapat dicapai setelah peningkatan harga. Kedua, peningkatan harga barang X mengarah pada aliran anggaran dengan lereng lebih landai, yang menggambarkan tingkat pasar lebih tinggi mengenai barang pengganti antara kedua barang
Bagan 4-13.
Effek barang pengganti adalah gerakan sepanjang kurva persamaan yang menghasilkan dari perubahan harga relative barang, yang mempertahankan batasan pendapatan nyata. Efek pendapatan adalah gerakan dari satu kurva persamaan ke kurva lain yang menghasilkan perubahan pada pendapatan nyata yang disebabkan oleh perubahan harga.
- Penerapan Analisis Kurva Persamaan
Pilihan-pilihan oleh konsumen
Teknik penjualan sangat popular di restoran pizza adalah menawarkan “beli satu pizzabesar, mendapat satu pizza besar (membatasi satu pizza gratis bagi konsumen). Skema pemasaran “beli satu dapat satu gratis” cukup mudah untuk dianalisa dengan kerangka kami. Penurunan harga menurunkan harga setiap unit yang dibeli. Tipe promo pizza tersebut menguragi hanya harga unit kedua yang dibeli.
Cash Gifts, In-Kind Gifts, and Gift Certificates
Cash gift (hadiah tunai) umumnya lebih dipilih dari pada in-kind gift dengan nilai sama, kecuali jika in-kind gift pastinya adalah apa yang akan dibeli konsumen secara pribadi. Satu cara usaha took untuk mengurangi jumlah hadiah yang dikembalikan adalah untuk menjual gift certificate atau sertifikat hadiah. Dengan menerima gift certificate, seseorang tidak dapat membeli lebih banyak barang Y sebelum dia menerima sertifikat tersebut. Secara grafis, efek menerima gift certificate di took X digambarkan pada bagan 4-16.
Bagan 4-16
Efek gift certificate pada perilaku konsumen itu beragam, antara hal lain, apakah barang X normal atau barang bermutu rendah.
Pilihan-pilihan oleh Para Karyawan dan Manajer
Sampai sekarang, analisis kami mengenai kurva persamaan telah berfokus pada keputusan para konsumen mengenai barang dan jasa. Para manajer dan para karyawan juga adalah individu dan memiliki pilihan antara alternative yang mereka hadapi.
Model Sederhana Pilihan Waktu Luang Pendapatan
Sebagian besar para pekerja memandang waktu luang dan pendapatan sebagai barang dan barang pengganti antara mereka pada tingkat berkurang sepanjang kurva persamaan. Perilaku karyawan berusaha mencapai kurva persamaan sampai dia mencapai garis singgung terhadap peluang pada poin E dalam bagan 4-18.
Bagan 4-18
Keputusan para Manajer
William Baumol telah menyangkal bahwa banyak manajer memperoleh kepuasan dari hasil dan keuntungan mendasari perusahaan mereka. Menurutnya, keuntungan dan penjualan lebih tinggi mengarahkan pada perusahaan lebih besar dan perusahaan lebih besar menyediakan lebih banyak “tambahan” seperti kantor yang luas, klub kesehatan eksekutif, jet korporat dan lainnya.
Anggaplah bahwa pilihan manajer adalah bahwa dia memandang “keuntungan” dan “hasil/output” perusahaan sebagai “barang-barang” sehingga lebih banyak masing-masing yang dipilih dari pada yang kurang. Kami tidak sedang menyarankan bahwa ini optimal bagi anda, sebagai seorang manajer, untuk memiliki tipe pilihan ini, melainkanbanyak contoh dimana pilihan anda sangat diluruskan.
- Hubungan Antara Analisis Kurva Persamaan dan Kurva Permintaan Permintaan individu
Untuk melihat dari mana kurva barang normal berasal, perhatikan bagan 4-20. Konsumen awalnya adalah kesetimbangan pada poin A< dimana pendapatan itu pasti pada M dan harga dan . Tapi saat harga barang X jatuh pada tingikat lebih rendah, ini diindikasikan dengan peluang yang memperluas dan konsumen mencapai kesetimbangan barang baru pada point B.
Bagan 4-20
Hubungan antara harga barang X dan kuantitas yangdikonsumsi mengenai barang X digrafiikkan pada bagan 4-20(b) dan kurva permintaan konsumen individu untuk barang X. kurva permintaan konsumen untuk barang X mengindikasikan bahwa, memperhatikan hal lain yang konstan, saat harga barang X adalah , konsumen akan membeli unit X0dari X, saat harga barang X adalah , konsumen akan membeli unit X1 dari X.
Permintaan Pasar
Anda biasanya akan tertarik dalam menentukan total permintaan oleh semua konsumen untuk produk perusahaan anda. Informasi dirangkum dalam kurva permintaan pasar. Kurva permintaan pasar adalah ringkasan kurva permintaan individu dan mengindikasikan kuantitas total semua konsumenn di pasar yang akan membeli dengan masing-masing harga yang memungkinkan.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Dalam bab ini, kami memperikan model dasar perilaku individu yang memudahkan pada manajer memahami pengaruh berbagai keputusan manajerial apda tindakan konsumen dan pekerja.
Setelah membaca dan bekerja melalui masalah demonstrasi dalam bab ini, anda harus memahami apa itu batasan anggaran dan bagaimana batasan tersebut berubah saat harga atau pendapatan berubah. Anda juga harus memahami bahwa ada perubahan pada harga dan barang, para konsumen merubah perilaku mereka karena ada perubahan dalam rasio harga. Model perilaku konsumen juga mengartikulasikan asumsi yang mendasari kurva permintaan.
Dalam kesetimbangan, para konsumen menyesuaikan perilaku pembelian mereka sehingga rasio harga yang mereka beli setara dengan tingkat marginal subsitusi. Informasi ini membantu seorang manajer untuk menentukan kapan menggunakan strategi pemberian harga “beli satu gratis satu” selain penawaran setengah harga.
Manajer efektif juga menggunakan teori perilaku konsumen untuk mengarahkan perilaku karyawan. Dalam bab ini, kami menguji keuntungan pada perusahaan yang membayar upah lembur. Kesimpulannya, ingatlah bahwa model-model perilaku individu yang dikembangkan dalam bab ini adalah alat dasar untuk menganalisa perilaku konsumen dan karyawan anda. Dengan menggunakan waktu untuk mengenal model-model dan bekerja melalui demonstrasi dan masalah akhir bab, anda akan lebih baik dipersenjatai untuk membuat keputusan yang akan memaksimalkan nilai perusahaan anda.
- Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah in. Maka ini masih jauh dari kesempurnaan penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penuis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah ini di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
MENGELOLA DI TENGAH PERSAINGAN DANMONOPOLI PASAR YANG KOMPETITIF
Baru-baru ini, Mc Donald meluncurkan rencana untuk menggelar McCaf baris premium kopi yang mencakup cappuccino, latte dan es moka. Sekitar 3.000 Restoran 14.000 telah menambahkan baris baru Mc Caf minuman, tetapi hari penurunan ekonomi telah membuatnya menjadi sulit bagi franchisee tersisa untuk dana aman untuk biaya renovasi dan lainnya yang berhubungan dengan peluncuran kopi spesial.
Resesi meninggalkan beberapa analis mempertanyakan apakah itu waktu yang tepat untuk McDonald untuk menggelar lini baru minuman khusus.Terlepas dari itu, mengapa Anda berpikir McDonald memulai program? Jika ekonomi rebound dan sisa McDonald Restoran meluncurkan baris baru minuman McCaf, Apakah Anda pikir akan memiliki dampak yang berkelanjutan di perusahaan intinya? Jelaskan.
Pendahuluan
Dalam bab sebelumnya, kami memeriksa sifat industri dan melihat bahwa industri berbeda mereka mendasari struktur, perilaku, dan pertunjukan. Dalam bab ini, kita ciri harga optimal, output, dan iklan keputusan manajer yang beroperasi dalam lingkungan kompetisi :
(1) Sempurna
(2) Monopoli dan Persaingan
(3) Monopoli.
Karena ini awal, kami analisis keputusan output manajer yang beroperasi di industri, logis untuk memulai dengan kasus yang paling sederhana: sebuah situasi di mana keputusan manajerial memiliki ada dampak yang terasa pada harga pasar. Dengan demikian, dalam bagian pertama bab ini kita akan menganalisis hasil keputusan manajer yang beroperasi di sempurna kompetitif
Kompetisi Pasar
Kita mulai analisis kami dengan memeriksa keputusan output manajer yang beroperasi di pasar yang sangat kompetitif. Kondisi kunci untuk persaingan sempurna adalah sebagai berikut:
- Ada banyak pembeli dan penjual di pasar, yang masing-masing adalah relatif terhadap pasar.
- Setiap perusahaan di pasar menghasilkan produk (identik) yang homogen.
- Pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna.
- Tidak dikenakan biaya transaksi.
- Ada gratis masuk ke dalam dan keluar dari pasar.
Diambil bersama-sama, empat asumsi menyiratkan bahwa perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga produk.Fakta bahwa ada banyak perusahaan kecil, masing-masing yang menjual produk yang identik, berarti bahwa konsumen melihat produk yang semua perusahaan di pasar sebagai pengganti sempurna.
Karena ada informasi yang sempurna, konsumen tahu kualitas dan harga masing-masing perusahaan untuk produk.Tidak dikenakan biaya transaksi (seperti biaya perjalanan ke toko) jika satu perusahaan dituntut dengan harga sedikit lebih tinggi daripada perusahaan-perusahaan lainnya, kontra pasar jika mereka mempertahankan kerugian. Seperti yang kita akan menunjukkan kemudian dalam bab ini, asumsi ini menyiratkan bahwa dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar yang sangat kompetitif memperoleh keuntungan ekonomi nol.
Salah satu contoh klasik dari pasar yang sangat kompetitif adalah pertanian. Ada banyak petani dan peternak, dan masing-masing begitu kecil relatif terhadap pasar bahwa ia telah ada dampak yang terasa pada harga jagung, gandum, daging babi atau daging sapi. Produk pertanian cenderung homogen; ada sedikit perbedaan antara jagung yang dihasilkan oleh petani Jones dan jagung yang dihasilkan oleh petani Smith.
Pasar mailorder ritel untuk perangkat lunak komputer dan cip memori komputer juga berada dekat dengan pasar persaingan sempurna. Sebuah cepat melihat bagian belakang majalah komputer mengungkapkan bahwa ada ratusan mail order pengecer produk komputer, setiap menjual merek identik paket perangkat lunak dan cip memori dan pengisian harga yang sama untuk produk tertentu. Ada alasannya sehingga variasi harga kecil adalah bahwa jika satu perusahaan mail order dikenakan biaya harga yang lebih tinggi daripada pesaing, konsumen akan membeli dari pengecer lain.
Permintaan Pada Pasar Dan Tingkat Perusahaan
Tidak beroperasi perusahaan yang satu di pasar yang sangat kompetitif diberikannya pengaruh pada harga, Harga ditentukan oleh interaksi dari semua pembeli dan penjual di pasar. Manajer perusahaan harus mengisi ini harga atau konsumen akan membeli dari sebuah firma pengisian harga yang lebih rendah. Sebelum kita ciri memaksimalkan laba output keputusan manajer yang beroperasi di pasar yang sangat kompetitif, penting untuk menjelaskan lebih tepatnya hubungan antara permintaan pasar untuk produk dan permintaan untuk produk yang diproduksi oleh perusahaan sempurna kompetitif individu.
Dalam pasar yang kompetitif, harga ditentukan oleh perpotongan kurva pasokan dan permintaan pasar.Karena kurva pasokan dan permintaan pasar tergantung pada semua pembeli dan penjual, harga pasar adalah di luar kendali perusahaan sangat kompetitif. Dengan kata lain, karena perusahaan individu relatif terhadap pasar, memiliki pengaruh tidak mencolok pada harga pasar.
Gambar 8-1 menggambarkan perbedaan antara kurva permintaan pasar dan kurva permintaan yang menghadapi sebuah perusahaan sangat kompetitif. Panel kiri menggambarkan pasar, dimana harga keseimbanganPe ,ditentukan oleh perpotongan kurva pasokan dan permintaan pasar. Dari masing-masing perusahaan sudut pandang, perusahaan dapat menjual sebanyak itu keinginan dengan harga Pe ,dengan demikian, kurva permintaan yang dihadapi perusahaan sempurna kompetitif individu diberikan oleh garis horizontal di panel kanan, berlabel D f .Fakta bahwa kurva permintaan individu firma sempurna elastis mencerminkan fakta bahwa jika perusahaan dikenai biaya harga yang bahkan sedikit di atas harga pasar, mereka akan menjual apa-apa. Jadi, di pasar yang sangat kompetitif, kurva permintaan untuk masing-masing perusahaan untuk produk adalah hanya harga pasar.
Sejak kurva permintaan untuk individu dengan sempurna kompetitif perusahaan untuk produk sempurna elastis, keputusan harga perusahaan individu sepele biaya harga yang setiap perusahaan lain dalam industri biaya. Semua yang tersisa adalah untuk menentukan berapa banyak output harus diproduksi untuk memaksimalkan keuntungan.
Gambar 8-1 Permintaan di pasar dan perusahaan tingkat di bawah persaingan sempurna
Keputusan Jangka Pendek
Mengingat bahwa jangka pendek adalah periode waktu di mana ada beberapa faktor yang tetap produksi.Misalnya, sebuah bangunan Disewa dengan biaya sebesar $10.000 untuk jangka waktu satu tahun.Dalam jangka pendek (selama satu tahun) biaya-biaya tersebut diperbaiki, dan mereka dibayar terlepas dari apakah perusahaan menghasilkan nol atau satu juta unit output.Dalam waktu singkat berjalan (setelah sewa terserah), biaya ini adalah berlainan; perusahaan dapat memutuskan apakah atau tidak untuk memperbaharui sewa. Untuk memaksimalkan keuntungan dalam jangka pendek, manajer harus mengambil sebagai diberikan masukan tetap (dan dengan demikian biaya tetap) dan menentukan berapa banyak output untuk menghasilkan mengingat input variabel yang berada dalam kontrol nya. Subseksi berikut mencirikan memaksimalkan laba output keputusan manajer sebuah perusahaan sangat kompetitif.
Memaksimalkan keuntungan di bawah persaingan sempurna, permintaan untuk masing-masing perusahaan produk adalah harga pasar dari output, yang kita menunjukkan P. Jika kita membiarkan Q mewakili output dari perusahaan, total pendapatan untuk perusahaan memproduksi unit Q adalah R = PQ. Karena setiap unit output dapat dijual pada harga pasar P, setiap unit menambah persis P dolar pendapatan. Sebagai menggambarkan gambar 8-2 ada hubungan linier pendapatan dan output dari sebuah perusahaan yang kompetitif. Pendapatan marjinal adalah perubahan pendapatan yang berkaitan dengan unit terakhir output.Geometris, ini adalah lereng kurva pendapatan.Dinyatakan dalam istilah ekonomi, pendapatan marjinal untuk sebuah perusahaan yang kompetitif adalah harga pasar.
Pendapatan marjinal adalah turunan dari fungsi pendapatan. Jika pendapatan fungsi output
R_R(Q)
Maka
Gambar 8-2 Pendapatan, biaya, dan keuntungan untuk perusahaan yang sangat kompetitif
Meminimalkan kerugian
Di bagian sebelumnya, kami menunjukkan tingkat optimal output untuk memaksimalkan keuntungan. Dalam beberapa kasus, kerugian jangka pendek tak terelakkan.Sini kami menganalisis prosedur untuk meminimalkan kerugian dalam jangka pendek.Jika kerugian yang berkelanjutan dalam jangka panjang, hal terbaik bagi perusahaan untuk melakukan adalah keluar industri.
Kerugian Operasi Jangka Pendek
Pertimbangkan pertama situasi dimana terdapat beberapa tetap biaya produksi. Misalnya harga pasar Pe, terletak di bawah kurva biaya total rata-rata tetapi di atas kurva biaya variabel rata-rata, seperti pada gambar 8-4. Dalam hal ini, jika perusahaan menghasilkan output Q *, dimana Pe = MC, kerugian daerah teduh akan menghasilkan. Namun, karena harga melebihi biaya variabel rata-rata, setiap unit yang terjual menghasilkan pendapatan lebih besar daripada biaya per unit input variabel. Dengan demikian, perusahaan harus terus menghasilkan dalam jangka pendek, meskipun itu adalah menimbulkan kerugian. Ditunjukkan dengan cara berlainan, perhatikan bahwa perusahaan pada gambar 8-4 tetap memiliki biaya yang harus dibayar bahkan jika perusahaan memutuskan untuk menutup operasinya.
Gambar 8-4 Minimalisasi Kerugian
Jangka pendek perusahaan dan industri pasokan kurva
Sekarang bahwa Anda memahami bagaimana sempurna kompetitif perusahaan menentukan output mereka, kita akan memeriksa bagaimana untuk mendapatkan perusahaan dan industri pasokan jangka pendek kurva. Ingat bahwa perusahaan sempurna kompetitif memaksimalkan laba menghasilkan output pada harga yang sama dengan biaya marjinal. Sebagai contoh, ketika harga yang diberikan olehP0 seperti pada gambar 8-6, perusahaan menghasilkan Q0 unit output (titik dimana P = MC di kisaran meningkatkan biaya marjinal). Ketika harga P1 , perusahaan memproduksi Q1 unit output. Untuk harga antara P0 dan P1, output ditentukan oleh persimpangan harga dan biaya marjinal.
Ketika harga jatuh dibawah kurva AVC, namun, perusahaan menghasilkan unit nol, karena tidak menutupi biaya variabel produksi. Dengan demikian, untuk menentukan berapa banyak perusahaan yang sempurna bersaing akan menghasilkan harga masing-masing, kita hanya menentukan output di mana biaya marjinal sama dengan harga itu. Untuk memastikan bahwa perusahaan akan menghasilkan tingkat output yang positif, harga harus di atas kurva biaya variabel rata-rata.
Keputusan Jangka Panjang
Salah satu penting asumsi yang mendasari teori kompetisi yang sempurna adalah bahwa bebas masuk dan keluar. Jika perusahaan yang mendapatkan keuntungan ekonomi short-run, dalam jangka panjang perusahaan tambahan akan masuk ke industri dalam upaya untuk menuai keuntungan. beberapa dari mereka Semakin banyak perusahaan yang masuk industri, pasokan industri kurva bergeser ke kanan. Ini adalah apa yang digambarkan dalam angka 8-8 sebagai beralih dari S0 untuk S1, yang menurunkan keseimbangan harga pasaran dari P0 untuk P1. Ini bergeser turun permintaan kurva bagi sebuah individu perusahaan s produk, yang pada gilirannya menurunkan keuntungannya.
Gambar 8-8 Masuk dan keluar : pasar dan permintaan perusahaan
Jika perusahaan-perusahaan dalam industri kompetitif mempertahankan kerugian jangka pendek, dalam jangka panjang mereka akan keluar industri karena mereka tidak menutupi biaya kesempatan mereka. Sebagai perusahaan keluar industri, pasar pasokan curve penurunan dari S0 pada gambar 8-8 ke S2, sehingga meningkatkan harga pasar dari P0 ke P2 . Ini, pada gilirannya, bergeser atas kurva permintaan untuk masing-masing perusahaan produk, yang meningkatkan keuntungan perusahaan-perusahaan yang tersisa di industri.
Proses yang baru saja dijelaskan terus sampai akhirnya harga pasar adalah sedemikian rupa sehingga semua perusahaan di pasar memperoleh keuntungan ekonomi nol. Ini adalah kasus di gambar 8-9. Harga Pe , setiap perusahaan menerima hanya cukup untuk menutupi biaya rata-rata produksi (AC digunakan karena dalam jangka panjang tidak ada perbedaan antara biaya tetap dan variabel), dan keuntungan ekonomi adalah nol.
Gambar 8-9 keseimbangan kompetitif jangka panjang
Jika keuntungan ekonomi yang positif, akan terjadi dan harga pasar akan jatuh sampai kurva permintaan untuk masing-masing perusahaan produk hanya bersinggungan dengan kurva AC. Jika keuntungan ekonomi yang negatif, keluar akan terjadi, meningkatkan harga pasar sampai kurva permintaan bersinggungan dengan kurva AC.
Jangka panjang kompetitif keseimbangan
Dalam jangka panjang, sempurna kompetitif perusahaan menghasilkan tingkat output seperti yang
- P = MC
- P = minimum of AC
Ini jangka panjang sifat sempurna kompetitif pasar memiliki dua implikasi penting kesejahteraan. Pertama, perhatikan bahwa harga pasar sama dengan biaya marjinal dari produksi. Harga pasar mencerminkan nilainya terhadap masyarakat dari unit tambahan output.Penilaian ini didasarkan pada preferensi semua konsumen di pasar. Biaya marjinal mencerminkan biaya kepada masyarakat memproduksi unit lain output. Biaya-biaya tersebut mewakili sumber daya yang harus diambil dari beberapa sektor lain ekonomi untuk menghasilkan lebih banyak output dalam industri ini.
Untuk melihat mengapa hal ini penting, dari perspektif sosial, harga sama dengan biaya marjinal, misalkan melebihi harga biaya marjinal dalam kesetimbangan. Ini menyiratkan bahwa masyarakat akan menghargai unit lain output lebih dari biaya untuk menghasilkan unit lain output. Jika industri menghasilkan output sedemikian rupa sehingga biaya harga yang melebihi marjinal, maka akan tidak efisien; kesejahteraan sosial akan ditingkatkan dengan memperluas output. Karena dalam industri kompetitif harga sama dengan biaya marjinal, industri menghasilkan tingkat sosial efisien output.
Hal kedua yang perlu diperhatikan tentang keseimbangan kompetitif jangka panjang adalah harga yang sama dengan titik minimum pada kurva biaya rata-rata. Ini berarti tidak hanya bahwa perusahaan mendapatkan nol keuntungan ekonomi (yaitu hanya meliputi biaya kesempatan mereka) tetapi juga bahwa skala ekonomi semua telah habis. Tidak ada cara untuk menghasilkan output dengan rata-rata lebih rendah biaya produksi.
Hal ini penting untuk mengingat perbedaan kita dibuat dalam Bab 1 dan 5 antara keuntungan ekonomi dan akuntansi keuntungan.Kenyataan bahwa sebuah perusahaan dalam industri sempurna kompetitif memperoleh keuntungan ekonomi nol dalam jangka panjang tidak berarti bahwa keuntungan akuntansi adalah nol; Sebaliknya, keuntungan ekonomi nol menyiratkan bahwa keuntungan akuntansi hanya cukup tinggi untuk mengimbangi biaya apapun implisit produksi.Perusahaan mendapatkan lagi, dan tidak kurang, dari itu bisa mendapatkan dengan menggunakan sumber daya dalam beberapa kapasitas.Inilah sebabnya mengapa perusahaan terus menghasilkan dalam jangka panjang bahkan meskipun mereka keuntungan ekonomi nol.
Kekuatan Monopoli
Dalam menentukan apakah pasar ini ditandai oleh monopoli, hal ini penting untuk menentukan pasar yang bersangkutan untuk produk.Misalnya, beberapa perusahaan publik, seperti listrik atau air perusahaan, adalah lokal monopoli dalam bahwa hanya ada satu utilitas menawarkan pelayanan kepada lingkungan yang diberikan. Meskipun mungkin ada yang mirip perusahaan melayani kota, lain mereka tidak langsung bersaing dengan satu sama lain untuk pelanggan. Yang pengganti electric services dalam satu kota miskin dan, pendek dari pindah ke sebuah kota yang berbeda, konsumen harus membayar harga untuk daerah layanan atau pergi tanpa listrik. Hal ini dalam pengertian ini yang sebuah perusahaan fasilitas dapat monopoli dalam pasar lokal untuk utilitas layanan.
Ketika orang berpikir dari monopoli, satu biasanya membayangkan sebuah perusahaan sangat besar. Ini tidak perlu menjadi kasus, namun pertimbangan yang relevan adalah apakah ada perusahaan lain yang menjual dekat pengganti yang baik di pasar. Misalnya, sebuah stasiun gas yang terletak di sebuah kota kecil yang beberapa ratus mil dari Stasiun gas lain adalah sebuah monopoli di kota ini. Di sebuah kota besar biasanya ada banyak pompa bensin, dan pasar untuk bensin tidak ditandai dengan monopoli.
Kenyataan bahwa sebuah perusahaan penjual tunggal yang baik di pasar jelas memberi kekuatan pasar bahwa perusahaan lebih besar daripada itu akan jika itu bertanding melawan perusahaan lain bagi konsumen. Karena ada hanya satu produsen di pasar, kurva permintaan pasar merupakan kurva permintaan untuk monopoli produk.Ini adalah berbeda dengan kasus persaingan sempurna, dimana kurva permintaan untuk sebuah perusahaan individu sangat elastis. Sebuah monopoli tidak memiliki kekuasaan tak terbatas, namun
Gambar 8-10 Monopoli Pada Permintaan
Sumber Kekuatan Dari Monopoli
Edisi berikutnya kami akan alamat adalah bagaimana sebuah perusahaan memperoleh kekuatan monopoli, itu adalah, mengapa sebuah monopoli telah ada pesaing. Ada empat sumber utama kekuatan monopoli.Satu atau lebih dari sumber-sumber ini menciptakan hambatan masuk yang mencegah perusahaan lainnya untuk memasuki pasar untuk bersaing dengan monopoli.
Skala sumber pertama kekuatan monopoli yang kita akan membahas ekonomi teknologi di alam. Pertama, bagaimanapun, hal ini berguna untuk mengingat beberapa terminologi yang penting.Skala ekonomi ada setiap kali biaya rata-rata jangka panjang penurunan sebagai peningkatan output.Diseconomies skala ada setiap kali biaya rata-rata jangka panjang meningkat sebagai peningkatan output.Untuk banyak teknologi, ada berbagai skala ekonomi yang ada dan berbagai yang diseconomies ada. Sebagai contoh, dalam gambar 8-11 ada skala untuk output tingkat di bawah Q * (karena ATC menurun dalam kisaran ini) ekonomi dan diseconomies skala untuk tingkat output di atas * T (karena ATC meningkat dalam kisaran ini).
Perhatikan pada gambar 8-11 bahwa jika pasar yang terdiri dari perusahaan yang menghasilkan unit QM, konsumen akan bersedia membayar harga PM per unit untuk unit QM. Sejak PM ATC(QM) perusahaan menjual barang dengan harga yang lebih tinggi daripada rata-rata biaya produksi dan dengan demikian memperoleh keuntungan positif. sekarang misalnya lain perusahaan memasuki pasar dan dua perusahaan berakhir berbagi pasar (setiap perusahaan yang memproduksi QM/2). Jumlah total yang dihasilkan akan sama, dan dengan demikian harga akan tetap di PM. Tetapi dengan dua perusahaan, masing-masing menghasilkan hanya QM/2 unit, masing-masing perusahaan
Gambar 8-11 Skala Ekonomi dan Harga Minimum
memiliki biaya total rata-rata ATC(QM/2) lebih tinggi total biaya rata-rata daripada ketika perusahaan memproduksi semua output. Juga perhatikan di gambar 8-11 bahwa setiap perusahaan biaya rata-rata lebih besar daripada PM memiliki biaya total rata-rata ATC(QM/2) lebih tinggi total biaya rata-rata daripada ketika perusahaan memproduksi semua output. Juga perhatikan di gambar 8-11 bahwa setiap perusahaan biaya rata-rata lebih besar daripada PM yang merupakan harga konsumen bersedia membayar untuk total QM unit diproduksi di pasar.
Memiliki dua perusahaan dalam industri menyebabkan kerugian, tetapi perusahaan dapat memperoleh keuntungan positif karena memiliki volume yang lebih tinggi dan menikmati mengurangi biaya rata-rata karena skala ekonomi
Paten dan lain hambatan legal
Sumber-sumber kekuatan monopoli yang baru saja dijelaskan teknologi di alam.Dalam beberapa kasus, pemerintah dapat memberikan seorang individu atau sebuah perusahaan hak monopoli. Misalnya, kota dapat mencegah perusahaan utilitas lain bersaing dengan perusahaan utilitas lokal. Contoh lain adalah kekuatan monopoli yang potensial yang dihasilkan oleh sistem paten.
Sistem paten penemu produk baru memberikan hak eksklusif untuk menjual produk untuk jangka waktu (Lihat di dalam bisnis 8-2) yang diberikan.Alasan di balik pemberian kekuatan monopoli untuk penemu baru didasarkan pada argumen berikut Penemuan mengambil banyak tahun dan uang dalam jumlah yang cukup untuk mengembangkan.Setelah penemuan menjadi informasi publik, dengan ketiadaan dari paten sistem, perusahaan lain bisa menghasilkan produk dan bersaing dengan individu atau perusahaan yang mengembangkan. Sejak perusahaan ini tidak perlu mengeluarkan sumber daya mengembangkan produk, mereka akan membuat keuntungan yang lebih tinggi dari yang asli pengembang. Dengan ketiadaan dari paten sistem, akan ada pengurangan incentive pada bagian dari firma untuk mengembangkan teknologi baru dan produk
Penting untuk menekankan bahwa paten jarang menyebabkan mutlak Monopoli karena pesaing sering cepat mengembangkan produk serupa atau teknologi untuk mendapatkan bagian dari tindakan. Selain itu, beberapa perusahaan mengambil berbeda R & D jalan mungkin masing-masing mendapatkan paten untuk sebuah produk yang merupakan pengganti yang dekat untuk produk dipatenkan lain. Misalnya, dua obat kolesterol terlaris Merck Zocor dan Pfizer Lipitor tetap pesaing meskipun keduanya memiliki paten.Untuk alasan ini, manajer menikmati perlindungan paten tidak berarti kebal dari tekanan kompetitif.
Gambar 8-12 Elastisitas permintaan dan total pendapatan
Memaksimalkan keuntungan
Sekarang anda tahu bahwa kekuatan monopoli dan faktor-faktor yang menyebabkan kekuatan monopoli, kita akan melihat bagaimana manajer monopoli dapat mengeksploitasi kekuatan ini untuk memaksimalkan keuntungan. Secara khusus, dalam bagian ini kita menganggap bahwa manajer yang bertanggung jawab atas perusahaan yang monopoli. Tujuan kami adalah untuk menandai harga dan output keputusan yang memaksimalkan monopoli keuntungan.
Pendapatan marginal
Misalkan wajah monopoli kurva permintaan untuk produk seperti yang ada di gambar 8-2(a). Dalam bab 3, kita belajar bahwa kurva permintaan linier elastis pada harga tinggi dan elastis di harga rendah. Jika monopoli menghasilkan nol unit output, pendapatannya adalah nol. Seperti yang Keluaran meningkat di atas nol, permintaan elastis dan peningkatan output (yang berarti harga yang lebih rendah) mengarah ke peningkatan total pendapatan, seperti ditunjukkan pada gambar 8-2(b). Ini mengikuti dari total pendapatan tes. Keluaran meningkat melampaui Q0 ke wilayah inelastis permintaan, kenaikan lebih lanjut dalam output benar-benar menurunkan total pendapatan, sampai di titik D harga nol dan pendapatan yang lagi nol. Ini digambarkan dalam gambar 8-2(b). Dengan demikian total pendapatan yang maksimal pada output dari Q0 di gambar 8-2(b). Ini sesuai dengan harga P0 dalam gambar 8-2(a), di mana permintaan sangat elastis seragam.
Garis label MR dalam gambar 8-12(a) adalah jadwal pendapatan marjinal monopoli. Ingat bahwa pendapatan marjinal adalah perubahan dalam total pendapatan yang berkaitan dengan unit terakhir dari output; geometris, Itu adalah kemiringan dari total pendapatan kurva. Seperti gambar 8-12 menunjukkan, pendapatan marjinal jadwal untuk monopoli terletak di bawah permintaan kurva; bahkan, untuk cara permintaan kurva, Pendapatan marjinal jadwal terletak persis di tengah jalan antara permintaan kurva dan sumbu vertikal. Ini berarti bahwa untuk monopoli, penerimaan marjinal kurang dari harga yang dikenakan bagi kepentingan.
Ada dua cara untuk memahami mengapa jadwal pendapatan marjinal terletak di bawah kurva permintaan monopoli. Mempertimbangkan pertama penjelasan geometris. Pendapatan marjinal adalah lereng kurva total pendapatan [R(Q)] di gambar 8-2(b). Seperti yang Keluaran meningkat dari nol sampai Q0, lereng kurva total pendapatan turun hingga menjadi nol pada Q0. Selama rentang ini, pendapatan marjinal menurun hingga mencapai nol ketika Keluaran Q0. Seperti output mengembang luar q0, dari total pendapatan kemiringan kurva menjadi negatif dan mendapatkan semakin negatif seperti output terus memperluas. Ini berarti yang marjinal pendapatan adalah negatif untuk output lebih dari Q0.
Formula: Monopoli pendapatan marjinal. Pendapatan marjinal monopoli diberikan oleh rumus
Di mana E adalah elastisitas permintaan untuk monopoli produk dan P adalah harga yang dikenakan untuk produk
Yang monopoli penerimaan
Mengambil turunan yang berkaitan dengan Q menghasilkan
Di mana e adalah elastisitas permintaan. Sejak dr / dq mr ini berarti bahwa
Contoh Kasus 8-3
Menunjukkan bahwa jika permintaan sangat elastis (mengatakan, E 2), pendapatan marjinal positif tapi kurang dari harga. Menunjukkan bahwa jika permintaan elastis seragam (E 1), pendapatan marjinal adalah nol. Akhirnya, menunjukkan bahwa jika permintaan inelastis (katakanlah, E 0,5), pendapatan marjinal negatif
Jawab :
Pengaturan E 2 dalam hasil formula pendapatan marjinal
Jadi MR 0.5P.Dengan demikian, ketika permintaan elastis, pendapatan marjinal positif tapi kurang dari harga (dalam contoh ini, pendapatan marjinal adalah setengah dari harga).
Pengaturan E 1 dalam hasil formula pendapatan marjinal
Jadi mr 0. Dengan demikian, ketika permintaan adalah kesatuan elastis, pendapatan marjinal adalah nol. Akhirnya, pengaturan e 0,5 di marjinal formula menghasilkan pendapatan
Jadi MR P. Dengan demikian, ketika permintaan tidak elastis, pendapatan marjinal negatif dan kurang dari harga (dalam contoh ini, pendapatan marjinal adalah negatif dari harga).
Output keputusan
Pendapatan adalah salah satu penentu keuntungan; bayarang adalah sejumlah. Sejak pendapatan monopoli menerima dari menjual Q unit adalah R ( q ) q p ( q ), keuntungan dari monopoli dengan biaya fungsi c ( q ) adalah
Khas pendapatan dan biaya fungsi digambarkan di gambar 8-13(a). Jarak vertikal antara fungsi pendapatan dan biaya di panel (a) mencerminkan keuntungan untuk monopoli alternatif tingkat output Tingkat keluaran di bawah titik A dan di atas titik B menyiratkan kerugian, karena kurva biaya terletak di atas kurva pendapatan. Untuk tingkat output antara poin dan B, fungsi pendapatan terletak di atas fungsi biaya, dan keuntungan positif untuk tingkat keluaran tersebut
Gambar 8-13 (b) menggambarkan fungsi keuntungan, yang adalah perbedaan antara R dan C panel (). Sebagai menunjukkan angka 8-13 (a), keuntungan terbesar pada output dari QM, dimana jarak vertikal antara fungsi pendapatan dan biaya adalah yang terbesar. Ini sesuai dengan titik keuntungan maksimum dalam panel (b). Sebuah properti yang sangat penting dari memaksimalkan laba tingkat output (QM) adalah bahwa lereng fungsi pendapatan di panel sama dengan lereng fungsi biaya. Dalam istilah ekonomi, pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal di output dari QM.
8-13 Biaya, pendapatan, dan keuntungan di bawah monopoli
Intuisi ekonomi di balik aturan ini penting adalah sebagai berikut. Jika pendapatan marjinal lebih besar daripada biaya marjinal, peningkatan output akan meningkatkan pendapatan lebih dari itu akan meningkatkan biaya. Dengan demikian, seorang manajer memaksimalkan keuntungan-monopoli harus terus memperluas output ketika MR MC. Di sisi lain, jika biaya marjinal melebihi pendapatan marjinal, pengurangan dalam output akan mengurangi biaya dengan lebih dari ini akan mengurangi pendapatan. Memaksimalkan laba manager jadi termotivasi untuk menghasilkan mana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Karakterisasi alternatif memaksimalkan laba output keputusan monopoli disajikan dalam gambar 8-14. Kurva pendapatan marjinal bersimpangan kurva biaya marjinal ketika QM unit yang diproduksi, sehingga memaksimalkan laba tingkat output QM. Maksimum harga per unit yang konsumen bersedia membayar untuk QM unit adalah
Gambar 8-14 Keuntungan maksimal di bawah monopoli
PM, sehingga harga memaksimalkan keuntungan-keuntungan PM. monopoli yang diberikan oleh teduh persegi dalam angka, yang digunakan sebagai dasar (QM) kali ketinggian [PM ATC(QM)].
Hambatan Dari Entri Implikasi
Analisis kami monopoli mengungkapkan bahwa sebuah monopoli mungkin mendapatkan keuntungan ekonomi yang positif. Jika sebuah monopoli adalah mendapatkan keuntungan ekonomi yang positif, adanya hambatan masuk mencegah perusahaan lain dari memasuki pasar untuk menuai sebagian dari keuntungan mereka. Dengan demikian, keuntungan monopoli, jika ada, akan terus dari waktu ke waktu selama Firma ini memiliki kekuasaan monopoli. Penting untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa kehadiran kekuatan monopoli tidak berarti keuntungan positif; itu tergantung sepenuhnya pada mana kurva permintaan terletak dalam kaitannya dengan kurva biaya total rata-rata. Sebagai contoh, monopoli yang digambarkan dalam gambar 8-15 memperoleh keuntungan ekonomi nol, karena harga optimal persis sama dengan rata-rata total biaya produksi. Selain itu, dalam jangka pendek monopoli mungkin bahkan pengalaman kerugian.
Gambar 8-15 Sebuah monopoli yang memperoleh keuntungan nol
Kekuatan monopoli monopoli menikmati sering menyiratkan beberapa biaya sosial kepada masyarakat.Mempertimbangkan, misalnya, monopoli permintaan, pendapatan marjinal, dan marjinal biaya kurva digambarkan di gambar 8-16.Untuk kesederhanaan, kurva ini digambarkan sebagai fungsi linear output, dan posisi kurva biaya rata-rata ditekan untuk sekarang. Memaksimalkan laba monopoli menghasilkan QM unit output dan biaya harga PM.
Gambar 8-16 Kerugian dalam kehilangan monopoli
Hal pertama yang harus diperhatikan tentang monopoli adalah harga itu melebihi biaya marjinal dari produksi: PM MC. Mencerminkan harga di pasar yang nilainya terhadap masyarakat dari unit lain output. Biaya marjinal mencerminkan biaya untuk masyarakat dari sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan unit tambahan output. Karena harga melebihi biaya marjinal, monopoli menghasilkan output kurang daripada yang diharapkan sosial. Akibatnya, masyarakat akan bersedia membayar lebih untuk satu unit lain output dari biaya untuk menghasilkan unit. Namun monopoli menolak untuk melakukannya karena ini akan mengurangi keuntungan perusahaan. Hal ini karena pendapatan marjinal untuk sebuah monopoli terletak di bawah kurva permintaan, dan dengan demikian MR MC pada tingkat output.
Sebaliknya, mengingat kondisi permintaan dan biaya yang sama, sebuah perusahaan dalam industri sempurna kompetitif akan terus menghasilkan output sampai ke titik di mana harga sama dengan biaya marjinal; Hal ini terkait dengan industri output dan harga QC dan PC di bawah persaingan sempurna. Dengan demikian, yang monopoli menghasilkan output kurang dan biaya harga lebih tinggi dari yang sangat kompetitif akan industri. Yang teduh daerah digambar 8-16 mewakili deadweight hilangnya monopoli, yang, kerugian untuk kesejahteraan masyarakat karena adanya monopoli menghasilkan output di bawah tingkat yang kompetitif. Untuk melihat ini, ingat dari bab 2 bahwa perbedaan vertikal antara permintaan dan biaya marjinal (kompetitif supply) kuantitas masing-masing mewakili perubahan dalam kesejahteraan sosial yang terkait dengan setiap unit inkremental output. Menjumlahkan jarak vertikal untuk semua unit antara monopoli (QM) dan kompetitif (QC) output menghasilkan segitiga teduh di gambar 8-16 dan dengan demikian mewakili kehilangan kesejahteraan masyarakat (dalam dolar) karena monopoli pasar.
Persaingan Monopoli
Struktur pasar yang terletak antara ekstrem monopoli dan persaingan sempurna adalah kompetisi monopoli.Struktur pasar ini memamerkan beberapa karakteristik yang hadir dalam persaingan sempurna dan monopoli.
Syarat-syarat untuk kompetisi monopoli
Industri adalah monopolistically kompetitif apabila:
- Ada banyak pembeli dan penjual.
- Setiap perusahaan dalam industri menghasilkan dibedakan produk.
- Ada bebas masuk ke dalam dan keluar dari industri.
Ada banyak industri di mana perusahaan memproduksi produk yang dekat pengganti, dan pasar untuk hamburger adalah contoh utama. Banyak restoran makanan cepat saji menghasilkan hamburger, tetapi hamburger yang dihasilkan oleh satu perusahaan berbeda dari orang-orang yang diproduksi oleh perusahaan lain. Selain itu, hal ini relatif mudah untuk perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar untuk hamburger.
Perbedaan utama antara model kompetisi monopoli dan persaingan sempurna adalah bahwa dalam pasar persaingan monopoli, setiap perusahaan memproduksi produk yang sedikit berbeda dari produk perusahaan lain, Produk yang dekat, tetapi tidak sempurna, pengganti.
Maksimalisasi Laba
Penentuan memaksimalkan keuntungan-harga dan Keluaran di bawah kompetisi monopoli tepatnya adalah sama untuk sebuah perusahaan yang beroperasi di bawah monopoli. Untuk melihat ini, pertimbangkan kurva permintaan untuk sebuah perusahaan monopolistically kompetitif yang disajikan dalam gambar 8-17. Sejak permintaan kurva lereng ke bawah, pendapatan marjinal, kurva terletak di bawah ini sama seperti di bawah monopoli. Untuk memaksimalkan keuntungan, yang monopolistically kompetitif di mana marjinal perusahaan menghasilkan pendapatan sama dengan biaya marjinal. Output ini diberikan oleh Q* di gambar 8-17 .Harga tersebut merupakan harga maksimal profit-maximizing konsumen bersedia membayar untuk Q* unit dari firma keluaran, yaitu.Perusahaan keuntungan yang diberikan oleh kawasan teduh.
Gambar 8-17 Keuntungan maksimal di bawah kompetisi monopoli
Sekarang Anda memahami bahwa prinsip-prinsip dasar maksimalisasi keuntungan yang sama di bawah kompetisi monopoli dan monopoli, sangat penting untuk menyorot satu perbedaan penting dalam penafsiran analisis kami. Permintaan dan kurva pendapatan marjinal digunakan untuk menentukan monopolistically kompetitif perusahaan memaksimalkan laba output dan harga didasarkan bukan pada permintaan pasar untuk produk tetapi pada permintaan individu firma produk.
Kurva permintaan yang menghadapi sebuah monopoli, sebaliknya, adalah kurva permintaan pasar.Dibedakan produk, gagasan tentang kurva permintaan industri atau pasar ini tidak didefinisikan dengan baik. Untuk menemukan permintaan pasar, salah satu harus menambahkan hingga jumlah total yang dibeli dari semua perusahaan di pasar harga masing-masing. Tapi di monopoli kompetitif pasar, setiap perusahaan memproduksi produk yang berbeda dari produk perusahaan lainnya. Menambahkan produk berbeda akan seperti menambahkan apel dan jeruk.
DAFTAR PUSTAKA
Baye, M. R., 2009. Managerial Economics and Business Strategy, 6th ed. McGraw- Hill: Singapore
Bowersox D. J., et. al., 2008. Supply Chain Logistics Management, 4th ed. Mc-Graw-Hill: USA
Gerwin, D. (1993) “Manufacturing flexibility: A strategic perspective.”Management Science, Vol. 39, No. 4, pp.395-410
Mathewson, G.F. and Winter, R.A. (1986), “The economics of vertical restraints in distribution”, in Stiglitz, J.E. and Mathewson, G.F. (Eds), New Developments in the Analysis of MarketStructure, MIT Press, Cambridge, MA.
Economic Times, 2013.Definition of Principal-Agent Problem.[Online]. Available at: http://economictimes.indiatimes.com/definition/principle-agent-problem Diakses pada 24 Desember 2013
Khalifa, S., 2007. The Organization of The Firm. [Online]. Available at:http://business.fullerton.edu/economics/skhalifa/Lecture6.pdfDiakses pada 24 Desember 2013
Sandeen, P., 2013. Why Nokia’s Marketing Strategy Failed. [Online]. Available at: http://www.petersandeen.com/nokia-marketing-strategy-fails/Diakses pada 24 Desember 2013
Strachman, J., Mehringer, T., 2013.Methods of Procuring Inputs.[Online].MBAecon. Available at: http://mbaecon.wikispaces.com/Methods+of+Procuring+Inputs Diakses pada 24 Desember 2013
Salvator, Dominic, 2005.Managerial Economics (Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global).Edisi kelima.Terjemahan Ichsan Setyo Budi. Salemba Empat. Jakarta
Baye, Michael R. 2006. Managerial Economics and Business Strategy Fifth Edition. McGraw-Hill Companies, Inc. : USA.
Henry Faizal Noor, Ekonomi Manajerial, Penerbit Rajagrafindo Persada, 2007
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Dominick Salvatore, Managerial Economic dalam Perekonomian Global Edisi Keempat Jilid II, Penerbit Erlangga, 2003
James L.Pappas / Mark Hirschey, Ekonomi Manajerial Edisi Keenam Jilid II, Penerbit Binarupa Aksara, 1995